REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sandiaga Salahuddi Uno mengaku tidak mengetahui siapa calon kuat yang akan menggantikan dirinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Bakal calon wakil presiden (Bacawapres) itu hanya berharap, tokoh yang dipilih sebagai Wagub haruslah lebih baik dari dirinya.
"Menurut saya harus lebih baik dari saya, harus lebih baik, karena esensi dari pergantian kepemimpinan itu adalah memastikan penggantinya itu harus lebih baik dari sebelumnya," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/8).
Sandi berharap penggantinya nanti akan lebih baik dari dirinya, diukur dari segala bidang. Kendati demikian, ia menyerahkan semua keputusan kepada partai-partai pengusung sesuai ketentuan dan aturan perundang-undangan.
Ia mengaku, usai keluar dari Partai Gerindra, dirinya tak tahu menahu perkembangan pencarian pengganti dirinya. Ia mengaku sudah tak pernah diundang dalam rapat-rapat Partai Gerindra. "Saya belum tahu, saya nanti coba tanya," ucapnya.
PKS dikabarkan telah mengajukan surat terkait dengang pengisi posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI, Syarif mengiyakan mengenai kabar itu. Ia mengatakan ada dua nama yang akan diusung sebagai pengganti Sandiaga, yakni Mardani Ali Sera dan Nurmansyah Lubis.
Sementara, Direktur Pencapresan PKS Syuhud Alyuddin mengatakan ada empat nama yang saat ini masih dipertimbangkan, yakni Mardani Ali Sera, Nurmansyah Lubis, Ahmad Heryawan, dan Ahmad Syaikhu.
Kekayaan Cawapres Sandiaga Uno yang dilaporkan ke LHKPN.