REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak enam provinsi bersaing mendapatkan penghargaan nasional bidang lingkungan hidup Nirwasita Tantra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2018. Ini adalah penghargaan yang diberikan kepada kepala daerah atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan dan/atau program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.
Selain penilaian Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD), Gubernur dari enam provinsi calon penerima diminta memaparkan keunggulan Green Leadership yang diterapkan di daerahnya di hadapan para penilai.
Melalui siaran pers, tiga gubernur, Pj. Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan, Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno tampil Senin (27/8).
Iriawan dengan terobosan utama 'Citarum Harum' memaparkan isu lingkungan yang paling disoroti Jawa Barat saat ini yakni kualitas air, resiko bencana, perkotaan, tata guna lahan, dan kualitas udara. Untuk itu, Jawa Barat melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan hidup daerah melalui program Citarum Harum, Ecovillage, Tim Patroli Sungai, Konversi Kotoran Hewan Menjadi Energi, Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Daerah (Properda) dan Taman Kehati.
Ada empat sungai yang sudah tercemar berat akibat limbah domestik dan industri di Jawa Barat, terutama sungai Citarum. "Jika kami bisa menyelesaikan Citarum dalam tujuh tahun melalui program Citarum Harum, tentu ini akan menjadi pelopor bagi sungai dan kabupaten/kota lainnya di Indonesia," kata Iriawan.
Alex Nurdin dengan unggulan Jakabaring Sport City mengatakan, ada lima isu lingkungan hidup prioritas di provinsinya yaitu pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), restorasi gambut, peningkatan timbulan Sampah, penurunan kualitas air, serta energi baru terbarukan.
Khusus untuk energi baru terbarukan melalui moment Asian Games 2018, Pemerintah Provinsi Sumsel melakukan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Jakabaring Kapasitas 2 Mega Watt (MW), penerapan mobil serta bus berbahan bakar hidrogen melalui Jakabaring Show Case Hydrogen Car And Hydrogen Bus, serta membangun transportasi terpadu ramah lingkungan Light Rail Transit (LRT) yang membelah Kota Palembang dari Bandara ke Jakabaring.
"LRT dengan panjang 24,5 kilometer (km) merupakan transportasi rendah emisi pertama di Indonesia," kata Alex.
Sementara itu, Irwan Prayitno hadir dengan program utama Gerakan Sumatera Barat (Sumbar) Bersih. Isu prioritas lingkungan hidup provinsi ini adalah pencemaran air, pengelolaan sampah, alih fungsi lahan dan Pengelolaan pertambangan.
Irwan menjelaskan, Gerakan Sumbar Bersih (GSB) merupakan wujud bersama dalam peningkatan lingkungan bersih dan sehat di Sumetara Barat. "GSB melibatkan partisipasi semua lembaga formal dan informal, ninik mamak, alim ulama dan cadiak pandai untuk menjadi motor penggerak dalam mewujudkan Sumatera Barat Bersih," ujarnya.
Sementara Gubernur Bali, Gubernur Jawa Timur dan Kalimantan Timur dijadwalkan melakukan presentasi Selasa (28/8) pagi.
Dengan diberikannya penghargaan Nirwasita Tantra, diharapkan kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dapat menerapkan Green Leadership untuk mewujudkan kebijakan dan program daerah yang holistik, sehingga kebijakan maupun program akan lebih terintergrasi yang akan bermuara kepada percepatan perbaikan kualitas lingkungan hidup.