Senin 27 Aug 2018 16:01 WIB

Kabupaten Bandung Menetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan

Penetapan status siaga darurat dimulai sejak 23 Agustus hingga 31 Oktober

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Sawah terdampak kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Sawah terdampak kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status siaga darurat kekeringan di 31 kecamatan. Penetapan status siaga darurat dimulai sejak 23 Agustus hingga 31 Oktober mendatang. Tercatat, kekeringan melanda 20 desa di sembilan kecamatan dan 865 hektare lahan di 25 kecamatan serta 3 hektar puso. Beberapa diantaranya Baleendah, Banjaran, Arjasari, Kutawaringin, Pasirjambu, Ciwidey, Cangkuang, Dayeuhkolot dan Soreang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Sofian Nataprawira mengatakan berupaya mengatasi kekeringan yang berdampak kepada masyarakat. Caranya yakni dengan mengoptimalkan pasokan air di wilayah Selatan dan Timur Bandung agar dampak kekeringan bisa dikurangi.

"Jumlah korban kekeringan sebanyak 13.188 kepala keluarga dan 27.768 jiwa," ujarnya, Senin (27/8).

(Baca: Kemarau, Sedimentasi Sungai Citarum Terlihat)

 

Bupati Bandung, Dadang M. Naser mengimbau kepada seluruh aparat di tingkat kecamatan maupun desa agar tanggap merespon laporan kekeringan dari masyarakat agar penanggulangan kekeringan bisa lebih optimal.

“Saya mengimbau kepada aparat pemerintah untuk cepat merespon. Aparat harus rajin melaporkan kondisi di wilayahnya masing-masing,” ungkapnya.

Ia mengaku sudah berupaya melakukan antisipasi dengan cara mendistribusikan 120 ribu liter air sejak Juli. Ada pula pembuatan pipanisasi menggunakan mesin pompa dan pembuatan sumur pantek.

"Yang diprioritaskan pada daerah yang sering terdampak kekeringan, baik untuk kebutuhan masyarakat juga bidang pertanian,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement