Senin 27 Aug 2018 08:25 WIB

Kemarau, Debit Air PDAM Sukabumi Turun 50 Persen

Kondisi tersebut akibat pengaruh musim kemarau dalam beberapa bulan terakhir

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bayu Hermawan
Kemarau (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Kemarau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Debit air bersih yang diproduksi PDAM Kota Sukabumi mengalami penurunan sekitar 50 persen. Kondisi tersebut akibat pengaruh musim kemarau yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Data PDAM Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi menyebutkan, ada tiga sumber air PDAM yang mengalami penurunan debit. Pertama sumber air Batu Karut di Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Pada kondisi normal debit airnya mencapai sekitar 150 liter per detik.

Namun kini turun  menjadi 58 liter liter per detik pada malam hari dan pada malam hari naik menjadi 68 sampai dengan 69 liter per detik. Selanjutnya, debit air pada sumber mata air Cinumpang, yang biasanya pada waktu normal mencapai 250 liter per detik menjadi 170 sampai dengan 180 liter per detik.

Terakhir sumber mata air permukaan Cigadog, dari biasanya pada waktu normal 50 liter per detik menjadi 25 liter per detik. Direktur PDAM TBW Kota Sukabumi, Anton Rachman Suryana mengatakan, penurunan debit air bersih ini akan berdampak pada pendistribusian air bersih kepada warga.

"Untuk mengatasinya dilakukan sejumlah upaya penanganan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/8).

Misalnya, dilakukan pola penggiliran penyaluran air bersih ke sejumlah titik. Ke depan bila debit air bersih makin turun maka akan dilakukan penggiliran penyaluran air yang lebih diperketat. Upaya lainnya berupa pengaktifan pompa sumur bor di beberapa titik yang dianggap rawan sulit air. Langkah yang dilakukan lainnya yakni melakukan pendistribusian air yang diperpanjang atau diperpendek karena topografi pipa penyaluran air yang naik dan turun.

Di mana pada penurunan ekstrem dalam satu hari dilakukan penggiliran penyaluran air seperti enam jam sekali. Terakhir menyiagakan mobil tangka utuk menyuplai air ke daerah yang sulit terjangkau pipa. Saat ini ada dua armada tangki yang disiapkan dalam membantu warga yang membutuhkan pasokan air bersih. Namun hingga kini belum ada laporan warga yang kesulitan mendapatkan air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement