Ahad 26 Aug 2018 16:20 WIB

DPD Gerindra DKI Tetap Usulkan Taufik Jadi Wagub DKI

Gerindra DKI tetap mengusulkan Taufik menjadi pengganti Sandiaga Uno sebagai Wagub.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Bayu Hermawan
Logo Partai Gerindra
Foto: dok. Republika
Logo Partai Gerindra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, pihaknya tetap mencalonkan M Taufik sebagai kandidat pengganti Sandiaga Uno, sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Syarif menilai, M Taufik adalah salah satu kader terbaik Gerindra.

Masih dong. Ya kita kan patuh kepada undang-undang (UU). UU-nya kan mengatur harus dua nama yang diajukan kan," kata Syarif kepada Republika.co.id, Ahad (26/8).

Syarif enggan menanggapi perihal PKS, partai pengusung Gubernur dan Wagub DKI selain Partai Gerindra, yang mengingkan pengisian jabatan Wagub harus diisi oleh kader PKS. Menurutnya, dirinya tak berhak mengomentari itu.

"Saya tidak patut dan tidak layak mengomentari partai yang lain. Saya tidak mau komentar. Kan tanyanya soal Gerindra, kan. Saya jawab. Pak Taufik, satu nama kita ajukan. Begitu," tegasnya.

Baca juga: Gerindra: Prabowo Belum Instruksikan Penggantian Wagub DKI

Menurutnya, adanya wacana mengenai kader PKS yang akan diharuskan mengisi kursi Wagub, masih hanya sekedar keinginan saja. Sehingga, hal itu masih belum final dan belum disetujui oleh berbagai pihak termasuk dengna Partai Gerindra.

Dirinya juga menyebut sampai saat ini pihaknya belum melakukan koordinasi dan komunikasi dengan PKS. Ia mengatakan, baik PKS dan Gerindra masih akan lama untuk berkoordinasi mengenai dua nama yang dicalonkan menjadi wagub.

Pihaknya, kata dia, saat ini masih teruds berfokus kepada pengunduran diri Sandiaga Salahuddin Uno ke DPRD DKI Jakarta. Menurutnya, usai mendapatkan Keppres, pihaknya akan intensif membicarakan hal itu kepda PKS.

"Belum. Kan kita masih konsen di pengunduran diri besok Senin (26/8) kan. Itu dulu selesaikan, dapat keppres baru kita beranjak ke urusan pemilihan," ujarnya.

Syarif mengakui saat ini pihaknya masih menunggu insruksi dari Gerindra Pusat. Sehingga, diirnya manilai wajar saja pencalonan masih terbliang lambat.  "Kalau saya menyebutnya sekarang itu kan cepat karena ada yang dikejar. Lambat karena ada yang ditunggu. Kita inginnya yang lambat saja lah. Kita tunggu instruksi dari DPP. Karena itu ranahnya pusat," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement