Ahad 26 Aug 2018 04:36 WIB

Jumlah Hotspot Menurun

Petugas melakukan modifikasi cuaca untuk menciptakan hujan.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Pemadaman kebakaran lahan dari udara dengan 'water bombing' (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Pemadaman kebakaran lahan dari udara dengan 'water bombing' (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jumlah titik panas atau hotspot di Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat menurun. Berdasarkan ketiga satelit yang digunakan dalam pemantauan hotspot, yaitu satelit NOAA (ASMC), TERRA AQUA (NASA) dan juga TERRA AQUA (LAPAN) menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.

Dari rekapitulasi hotspot harian pada website www.sipongi.kemenlhk.go.id pukul 07.00 WIB, Ahad (25/8), di Sumatera Selatan tidak terpantau hotspot berdasarkan ketiga satelit. Di Riau, terpantau satu hotspot dari satelit TERRA AQUA (NASA), empat hotspot dari TERRA AQUA (LAPAN). Sementara di Kalimantan Barat terpantau empat titik dari satelit NOAA, enam titik dari satelit TERRA AQUA (NASA), lima titik dari satelit TERRA AQUA (LAPAN) dengan confidence level masing-masing 80 persen. 

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B Panjaitan mengatakan, berbagai upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lapangan tentu tidak terus terhenti dilakukan. Di Sumatera Selatan, Satgas Udara Provinsi Sumsel melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC), di Ogan Ilir dan Palembang menggunakan Pesawat Casa 212 PK-PCT dan Pesawat Casa A-2105 TNI AU. "TMC ini sebagai upaya pengendalian karhutla dengan membuat hujan buatan dengan memanfaatkan awan potensial," katanya melalui siaran pers. 

Upaya pemadaman baik dari darat maupun udara terus dilakukan. Pemadaman darat oleh Satgas Darat yang terdiri dari Manggala Agni, BPBD TNI, POLRI, Satgas Desa Peduli Api, dan juga Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Desa Sungai Rambutan, Dusun II, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. 

Pemadaman darat juga dilakukan oleh Manggala Agni posko siaga bersama-sama dengan Manggala Agni Posko Patroli Terpadu, satgas desa/ masyarakat di Muara Baru Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, serta di Kelurahan Kayuara Kuning, Kecamatan Banyuasun III, Kabupaten Banyuasin. 

Sementara itu, upaya pengendalian karhutla baik pencegahan atau pun pemadaman, terus berlangsung di Kalimantan Barat seperti di Kabupaten Kubu Raya, Sintang, Pontianak, Ketapang dan Singkawang. Begitu pula Satgas Udara masih melakukan water bombing di beberapa lokasi, seperti di Kubu Raya, Ketapang, Kayong Utara dan Mempawah. 

"Cuaca hujan di beberapa tempat di Kalimantan Barat seperti di Singkawang, dan Pontianak, sangat membantu mengurangi potensi karhutla. Selain itu, di Provinsi Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur pun masih terus dilakukan upaya pemadaman karhutla," lanjut Raffles. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement