Jumat 24 Aug 2018 22:22 WIB

Hutan di Garut Rawan Kebakaran

Petugas BKSDA menambah patroli dan menyebarkan spanduk imbauan bahaya kebakaran.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Dua pemadam kebakaran Kapuas Bhakti Pontianak menyemprotkan air ke hutan yang terbakar di belakang perumahan Residence Borneo Khatulistiwa di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Sabtu (18/8).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Dua pemadam kebakaran Kapuas Bhakti Pontianak menyemprotkan air ke hutan yang terbakar di belakang perumahan Residence Borneo Khatulistiwa di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Sabtu (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Garut mengklasifikasikan sejumlah hutan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, rawan mengalami kebakaran pada musim kemarau. Dalam upaya pencegahannya, petugas BKSDA menambah patroli dan menyebarkan spanduk imbauan bahaya kebakaran hutan.

"Memasang spanduk peringatan larangan menyalakan api dan bahaya kebakaran bagi hutan pada lokasi-lokasi yang rawan kebakaran," kata Kepala Seksie BKSDA Wilayah V Garut, Purwantono pada wartawan, Jumat, (24/8).

Ia menyebut daerah rawan kebakaran hutan misalnya Gunung Guntur di Kecamatan Tarogong Kaler, Gunung Kamojang, Gunung Papandayan, dan Leuweung Sancang. Pada daerah tersebut, kata dia, disiagakan petugas dan disebarkan spanduk imbauan larangan menyalakan api di kawasan hutan yang rawan kebakaran. "Spanduk tidak banyak, hanya pada lokasi-lokasi rawan kebakaran hutan saja," ujarnya.

Ia mengatakan petugas BKSDA sudah melakukan sosialisasi dan penyuluhan mengenai kebakaran hutan pada masyarakat maupun pengunjung. Selain itu, kata dia, koordinasi juga telah dilakukan dengan instansi terkait seperti unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Dinas Pemadam Kebakaran.

"Antisipasi yang sudah kami lakukan di antaranya kami koordinasi dengan instansi terkait," ucapnya. Sebelumnya, kebakaran hutan terakhir terjadi di kawasan hutan Blok Naringgul kawasan Kamojang komplek Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Jumat (17/8) malam. Kebakaran tersebut tidak menyebabkan korban jiwa atau merembet ke pemukiman warga, hanya menghanguskan areal hutan seluas delapan hektare. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement