Kamis 23 Aug 2018 17:13 WIB

Pamsimas Rusak, Warga Purbalingga Kesulitan Air Bersih

Pamsimas hanya beroperasi sekitar empat bulan setelah proyek dibangun.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Kekeringan. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Kekeringan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Infrastruktur yang dibangun dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas),banyak yang tidak berfungsi optimal. Hal ini menyebabkan masyarakat yang di desanya pernah dibangun infrastruktut Pamsimas, tetap menaglami kesulitan air bersih pada musim kemarau ini.

Kondisi tersebut, antara lain dialami warga Desa Karangmalang Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga. ''Di desa kami pernah dibangun sarana distribusi air bersih oleh Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyedia Air Minum (BPPSPAM) Kementerian PUPR tahun 2016. Namun pada musim kemarau ini, tetap saja masyarakat mengalami kesulitan air bersih,'' kata Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Karangmalang, Misnodi, Kamis (23/8).

Dia menyebutkan, proyek infrastruktur berupa pembuatan sumur dalam dan pembuatan pompa air, hanya beroperasi sekitar empat bulan setelah proyek dibangun. Namun setelah itu, mesin penyedot air mengalami kerusakan dan tidak bisa diperbaiki.

''Mesinnya sekarang rusak. Sudah pernah kami coba untuk diperbaiki, namun tukang yang memperbaiki tidak sanggup karena spare-partnya tidak ada yang menjual. Sampai sekarang, mesin yang berada di Balai Desa mangkrak karena tidak bisa digunakan,'' ucap dia.

Dia juga mengaku sudah menyampaikan masalah kerusakan mesin penyedot ini pada  BPPSPAM.  Namun sampai saat ini, belum ada penanganan untuk melakukan perbaikan. ''Hal ini menyebabkan warga desa kami tetap harus mengangsu ke sungai untuk kebutuhan air bersih,'' katanya.

Menurutnya, saat program pamsimas dilaksanakan di desanya, proyek yang dilaksanakan tidak hanya berupa pembuatan sumur dalam dan pengadaan mesin pompa. Namun juga dilakukan pembangunan menara air, berikut saluran distribusi air ke beberapa rumah-rumah warga.   

Namun setelah pompa mengalami kerusakan, menara air dan jaringan saluran air yang sudah dibangun tidak pernah lagi digunakan. ''Kalau ada bantuan air bersih dari PDAM atau BPBD, air yang dikirim tidak berani langsung disalurkan ke menara air. Soalnya, karena khawatir salurannya sudah banyak yang rusak,'' jelasnya.

Sebagaimana diketahui, kemarau yang berlangsung selama tiga bulan terakhir telah menyebabkan sejumlah desa di Kabupaten Purbalingga mengalami dampak kekeringan. Data terakhir BPBD setempat, mencatat ada 74 desa di 12 kecamatan yang masyarakatnya kesulitan mendapat air bersih. n eko widiyatno

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement