Kamis 23 Aug 2018 01:46 WIB

PAN Jamin tak Usung Agenda Politik Identitas

PAN berkomitmen menyuarakan tagline membela rakyat dan umat.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) menjamin tidak mengusung agenda politik identitas dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. “Kami sebagai partai menjamin tidak akan mengusung agenda politik identitas tersebut,” kata Sekertaris Jenderal PAN Eddy Soeparno di Jakarta, Rabu (22/8).

Alih-alih mengusung politik identitas, ia mengatakan PAN berkomitmen menyuarakan tagline membela rakyat dan umat. “Itu kan sikap politik kami membela masyarakat secara keseluruhan tak terkecuali. Tapi, sebagai partai yang mengusung agenda reformasi, di dalamnya (ada) representasi nasionalis religius,” ujar dia.

Karena itu, menurut Eddy, tetap saja PAN tidak bisa terlepas dari fokus dalam mengembangkan masyarakat berbasis keumatan. Ia mengatakan PAN menolak anggapan yang menyebut partai tersebut bermaksud mengusung agenda yang memecah belah masyarakat. “Kami tidak ingin mencederai landasan partai kami sendiri. Kami akan bertarung dalam gagasan, solusi dan hal-hal yang relevan sifatnya secara mikro dan detail tersebut,” tutur dia.

Baca: PAN Usulkan Nama Gatot Masuk Tim Pemenangan Prabowo-Sandi

Terkait adanya dukungan dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Eddy mengatakan hal itu tidak bisa menjadi pembenaran bahwa PAN dan koalisi akan menggunakan politik identitas. “Bahwa kemudian didukung pihak representasi tokoh agama, bukan berarti menggunakan politik indentitas. Bukan berarti kita mengusung agenda tersebut,” kata dia.

Ia meyakini saat ini masyarakat sudah jengah dengan hingar-bingar politik yang sifatnya tidak memberi solusi komprehensif. Pun menurut dia, masyarakat cukup cerdas membedakan mana sosok-sosok yang hanya membelah dan membuat konflik semata. “Masyarakat sangat cerdas memilih bahwa itu bukan calon yang dikehendaki, calon yang bisa merangkul semua pihak,” ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement