Rabu 22 Aug 2018 16:53 WIB

Kelola Kurban dengan Cara Baru, Istiqlal Bisa Hemat Anggaran

Kurban di Istiqlal tahun ini menurun dibandingkan 2017

Rep: Muslim AR/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menyerahkan secara simbolis hewan kurban di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (22/8).
Foto: Dok Setwapres
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menyerahkan secara simbolis hewan kurban di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Masjid Istiqlal berhasil menghemat biaya setelah memberlakukan sistem baru perawatan, pemeliharaan, pemotongan dan pembagian hewan kurban. Dengan sistem baru ini, pengelola tak harus mengeluarkan biaya yang banyak dan lebih memudahkan distribusi daging kurban.

"Empat tahun lalu, biayanya Rp 70 juta lebih, sekarang udah rendah," ujar Kepala Bagian Protokoler Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Sallam pada Republika.co.id di rumah potong hewan Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (22/8).

Selain menghemat biaya, pola pengelolaan hewan kurban tahun 1439 H ini juga diklaim lebih baik dari cara pengelolaan hewan kurban, baik itu pemeliharaan, penyembelihan dan pembagian dagingnya lebih tepat sasaran serta memudahkan. 

"Kita juga membuat para Mustahiq (yang berhak mendapatkan daging kurban) lebih manusiawi, tak harus antre," kata Abu.

Untuk sistem perawatan dan pemeliharaan hewan kurban, sejak empat tahun lalu terus disempurnakan. Misalnya, penempatan atau pembelian hewan kurban baru akan dilakukan pada H-3 penyembelihan. Dengan cara tersebut, biaya pemeliharaan dan perawatan hewan kurban menjadi berkurang.

"Kalau dulu bisa jutaan untuk makanan hewan kurban, tapi sejak empat tahun lalu, kita cuma terima hewan kurban pada H-3," kata Abu.

Untuk satu harinya, hewan kurban seperti sapi diberi makan sebanyak tiga kali. Menurut keterangan petugas penjaga hewan kurban, satu ekor sapi menghabiskan satu setengah ikat rumput dalam satu hari. Sementara kambing hanya menghabiskan satu ikat rumput untuk 17 ekor kambing.

"13 ikat rumput seharinya, kalau cuma tiga hari kan lebih irit, kotorannya juga lebih sedikit," kata Mamid, seorang petugas penjaga hewan kurban di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Sapi-sapi ini memiliki jadwal makan teratur, pagi hari, siang dan sore. Mamid mengatakan, semua sapi tersebut juga diberikan minuman setelah jadwal makan mereka.

Selama perawatan, sapi kurban ditempatkan di pelataran rumah potong masjid Istiqlal. Proses penyembelihan juga berlangsung satu hari saja. Berikut dengan sistem pembagian daging kurbannya dituntaskan kurang dari 12 jam.

Proses penyembelihan hewan kurban akan dilakukan oleh 25 orang jagal. Pembagian dagingnya juga tidak dalam bentuk satu kilo lagi. Pihak Istiqlal akan membagikan ke beberapa kelurahan dan kawasan dalam potongan-potongan daging besar.

"Sudah ada daftarnya di setiap wilayah, jadi kita nggak bagikan sekilo perorang lagi, tapi langsung kasih dalam potongan besar, koordinatornya nanti yang akan membagikan," kata Abu.

Jumlah hewan kurban tahun ini di Istiqlal menurun dari tahun sebelumnya. Idul Adha 1439 H ini, Istiqlal akan menyembelih 26 sapi dan 17 ekor kambing. Pada Idul Adha 1438 H lalu, berjumlah 27 ekor sapi dan 27 ekor kambing.

Abu menyebut, para pejabat yang turut berkurban antara lain ialah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan dan satu sapi sumbangan dari Menteri ESDM Ignatius Jonan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement