Rabu 22 Aug 2018 09:40 WIB

Jumlah Hewan Kurban di Sumbar Naik Tujuh Persen

Khutbah Idul Adha di Masjid Raya Sumbar memiliki pesan khusus.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Shalat Idul Adha di Sumbar dipusatkan di Masjid Raya Sumbar yang sedang direnovasi, Rabu (22/8).
Foto: Sapto Andika Candra/Republika
Shalat Idul Adha di Sumbar dipusatkan di Masjid Raya Sumbar yang sedang direnovasi, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jumlah hewan kurban di Sumatra Barat tahun 2018 ini mengalami kenaikan 7 persen dibanding jumlahnya tahun lalu. Ketua Panitia Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) sekaligus Kakanwil Kemenag Sumbar, Hendri, menyebutkan bahwa jumlah hewan kurban tahun 2018 ini sebanyak 45.650 ekor terdiri dari 38.400 ekor sapi dan 7.250 ekor kambing.

Angka tersebut didapat dari 285 ribu orang pekurban. Sedangkan tahun 2017 lalu, jumlah hewan kurban di Sumbar sebanyak 42.250 ekor, baik sapi dan kambing. 

"Selain itu ada juga sumbangan Presiden Jokowi 1 ekor sapi seberat 1 ton," ujar dia, Rabu (22/8).

 

Sementara itu, pelaksanaan shalat Idul Adha di Masjid Raya Sumatra Barat tahun ini punya pesan khusus. Khutbah yang disampaikan oleh Datuk Urwatul Uska menyelipkan doa bagi warga Lombok di Nusa Tenggara Barat yang tertimpa musibah berupa bencana gempa bumi. Khatib mengajak seluruh jamaah untuk mendoakan kebaikan bagi para korban.

"Musibah gempa ini telah memberikan pelajaran kepada kita, pelajaran yang sangat berharga, di antaranya adalah betapa besar kekuasaan Allah SWT dan betapa kecilnya manusia," ujar dosen UIN Imam Bonjol Padang tersebut.

Selain mengajak jamaah mendoakan warga Lombok, khatib juga menyampaikan pesan perjuangan yang sudah dicontohkan oleh Hajar, istri Nabi Ibrahim. Dari dirinya, manusia belajar pengorbanan untuk anaknya Ismail. Pengorbanan seorang ibu untuk anak-anaknya merupakan pengorbanan yang tidak perlu diragukan lagi oleh siapapun juga.

"Di sinilah kita akan mengetahui begitu mulianya Islam memerintahkan kepada setiap anak untuk pandai berbakti kepada kedua orang tuanya terutama ibu yang telah melahirkan anak-anaknya dalam keadaan lemah diatas kelemahan yang dia miliki," ujar Urwatul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement