Selasa 21 Aug 2018 14:44 WIB

Gerindra Sambut Baik Jika Anies Jadi Kader Partai

Anies disebut sering datang ke acara-acara Gerindra.

Rep: Ali Mansur/Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat melepas keberangkatan Bantuan Kemanusiaan untuk korban gempa bumi Lombok, NTB, di Balai Kota Jakarta, Ahad (19/8).Bantuan tersebut disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat melepas keberangkatan Bantuan Kemanusiaan untuk korban gempa bumi Lombok, NTB, di Balai Kota Jakarta, Ahad (19/8).Bantuan tersebut disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra, Habiburokhman menegaskan bahwa partainya menyambut baik jika Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi kader partainya. Bahkan ia menilai langkah untuk masuk ke Partai Gerindra sangat bagus. Mengingat Anies sendiri dianggap sosok yang dekat dengan partai asuhan Prabowo Subianto itu.

"Dia (Anies) sering datang ke acara-acara Partai Gerindra, kami tahu karakter beliau sebagai pemimpin yang amanah. Menurut saya kita sangat welcome menerima pak Anies," ujar Habiburokhman saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (21/8).

Namun Habiburokhman mengaku tidak mengetahui jika langkah tersebut sebagai syarat agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa mengisi posisi yang ditinggalkan Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. PKS dan Partai Gerindra adalah pengusung pasangan Anies-Sandi di pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 lalu.

Lanjut Habiburokhman, kabar masuknya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu baru sekedar wacana, belum mendaftar secara resmi. Meski demikian, ia berharap agar kabar itu segera terwujud, karena bagaimana pun juga Anies bakal memberikan efek yang bagus untuk partainya.

"Saya gak tahu siapa pengganti Pak Sandi, tapi Pak Anies kita sangat menyambut baik, meski belum mendaftar, saya kira itu baru wacana," tuturnya.

Baca Juga: Soal Ajakan Nahdliyin Pilih Jokowi, Ini Kata Gus Sholah

Sebelumnya, Sandiaga mundur sebagai wakil gubernur DKI setelah memutuskan untuk maju sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Tidak hanya itu, Sandiaga juga mengundurkan diri sebagai kader Partai Gerindra. Praktis, tidak ada lagi kader Partai Gerindra di pimpinan DKI Jakarta. Sebab, Anies bukan berasal kader dari PKS atau Partai Gerindra. 

Anggota Majelis Syuro PKS Aboe Bakar Alhabsyi membantah adanya surat perjanjian jabatan wakil presiden yang dinilai menjadi jatah PKS usai ditinggal Sandiaga Salahuddin Uno menjadi calon wakil presiden (cawapres). Alhabsyi mengatakan PKS akan mempercayakan sepenuhnya kepada koalisi terkait siapa sosok yang tepat mengisi posisi wakil gubernur DKI Jakarta nantinya.

"Siapa orangnya, ya tergantung pembicaraan. Partai-partai koalisi ini ketok palunya pun nanti ada di tangan pimpinan koalisi, Pak Prabowo itu sendiri," ujarnya, Selasa (21/8).

Baca juga: PDIP: Kalau Rizieq Bisa Dukung Jokowi-Ma'ruf, Mengapa Tidak

Selain itu dirinya juga membantah adanya perjanjian bahwa PKS bisa mengisi jabatan DKI-2 jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi kader Partai Gerindra. Ia menilai sulit berambisi seperti itu di tengah koalisi.

"Nggak ada kayak gitu-gitu, enak saja. Jangan fait accompli gitulah. Kita prinsipnya bersama. Yang namanya politik posisi kekuasaan adalah harapan semua figur politik, tapi berambisius full itu agak sulit di tengah kita berkoalisi," katanya.

Anggota komisi III DPR itu menegaskan, PKS tidak akan mempermasalahkan terkait siapa yang nantinya mengisi jabatan wakil gubernur DKI Jakarta. PKS merasa sudah biasa dijanjikan jabatan seperti itu.

"Kita yakinlah bahwa kesempatan itu mungkin saja diberikan ke PKS, nanti PKS menyiapkan orangnya. Kalau tidak, ya apa boleh buat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement