REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta berencana merevitalisasi kembali Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan anggaran senilai Rp 446 juta. Anggaran itu terbagi dua yakni untuk Pelayanan Tim Revitalisasi (PKJ) TIM sebesar Rp 273 juta dan Rp 173 juta untuk peninjauan masterplan TIM.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Asiantoro, desain fisik revitalisasi TIM akan menggunakan karya dari pemenang lomba masterplan TIM 2007. Saat ini desain tersebut sedang diulas kembali dengan memasukkan pemikiran dari perwakilan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).
Program ini bertujuan menjadikan TIM sebagai etalase dan laboratorium seni di Jakarta. "Ingin menyetok seniman-seniman baru yang... ya kan zaman berubah disesuaikan dengan zaman lah," kata Asiantoro saat dihubungi, Selasa (21/8).
Ia mengaku belum mempelajari masterplan tersebut. Namun, dari paparan yang ia terima, TIM akan dijadikan taman terbuka. Perwajahan komplek ini akan diubah dengan menambahkan unsur kehijauan, air, tempat berkreasi, perpustakaan, hingga tempat pertunjukan.
"Ada fasilitasnya tambah. Gedungnya ada perubahan," ujar dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan juga telah membentuk tim Khusus untuk revitalisasi TIM. Tim tersebut dibentuk melalui Keputusan Gubernur (kepgub) Nomor 1018 Tahun 2018 tentang Tim Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki.
Tim ini dipimpin oleh Asisten Perekomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Kepala Disparbud DKI Jakarta sebagai wakil, dan Kepala Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta TIM sebagai sekretaris. Para anggota berasal dari Disparbud DKI dan perwakilan seniman. Ada lima seniman yang dilibatkan ke dalam tim, antara lain Arie Batubara, Arsono, Hidayat LPD, Yusuf Susilo Hartono, dan Mohamad Chozin.
Tim tersebut akan bekerja selama satu tahun dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan. Asiantoro mengatakan para anggota tim digaji sebesar Rp 1,4 juta per 2 jam pertemuan. Namun, biaya tersebut tidak berlaku untuk PNS Pemprov yang hadir.
"Kan wajar buat dia ongkos kalau datang. Kan dikit banget sebenarnya," ujar dia.
Ia menambahkan, hasil peninjauan konsep revitalisasi akan diakomodir oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan. Pengerjaan pembangunan rencananya akan melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI.