Selasa 21 Aug 2018 09:22 WIB

Seminar Kebangsaan PMII-GMMI Ajak Pemuda Tangkal Radikalisme

Pemuda perlu pengetahuan, pemahaman tentang bahaya radikalisme

Rep: M Nashih Nashrullah/ Red: EH Ismail
PMII Putri (Kopri) pengurus Koordinator Cabang (PKC) Lampung bekerja sama dengan Generasi Muda Muslim Indonesia (GMMI) menggelar seminar kebangsaan
PMII Putri (Kopri) pengurus Koordinator Cabang (PKC) Lampung bekerja sama dengan Generasi Muda Muslim Indonesia (GMMI) menggelar seminar kebangsaan

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Korps PMII Putri (Kopri) pengurus Koordinator Cabang (PKC) Lampung bekerja sama dengan Generasi Muda Muslim Indonesia (GMMI) menghelat seminar kebangsaan bertema “Peran Pemuda Dalam Menangkal Radikalisme di Lampung”. Seminar dilatarbelakangi oleh keresahan para pemuda melihat aksi-aksi radikalisme yang sudah terang-terangan.

“Kami tidak menginginkan para pemuda penerus bangsa terjebak dalam situasi yang menjurus pada gerakan radikalisme. Pemuda perlu pengetahuan, pemahaman tentang bahaya radikalisme,” kata Ketua Kopri Lampung, Ana Yunita Pratiwi di Aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Senin (20/8).

Ana menjelaskan, sasaran peserta kegiatan seminar ini adalah mahasiswa baru. Mahasiswa harus diarahkan dengan benar, agar tidak terjerumus dalam gerakan-gerakan radikalisme.

Ketua Jurusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Imam Syafii mengatakan, redikalisme sudah mengancam seluruh Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan tentang bahaya dan ancaman itu sendiri.

Sementara itu, Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Lampung, Tajudin Nur menuturkan, paham radikalisme tidak muncul dengan sendirinya. Paham ini didorong oleh lingkungan yang tidak mengerti jika sedang menyebarkan paham radikalisme. "Sehingga secara tidak langsung tertanam dalam jiwa mereka, yang kemudian begitu mudah di konversi menjadi sebuah gerakan radikalisme,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pendidikan Agama dan Dakwah Forum Koordinasi Penanggulangan Teroris (FKPT) Provinsi Lampung, Abdul Syukur mengatakan, radikalisme merupakan paham yang membenarkan segala bentuk tindakan yang merusak demi tercapai tujuannya.

“Mereka itu mau dan tega merusak demi mencapai tujuannya. Bahkan mereka rela melakukan bunuh diri saat melakukan aksinya,” kata Abdul Syukur yang juga Wakil Dekan III Fakuktas Dakwah dan Komunikasi ini.

Ia kemudian mengajak peserta seminar memerangi paham radikalisme. “Mari perangi paham radikalisme, baik yang berusaha merusak kita dari luar maupun dari dalam. Siapapun itu, ormas apapun itu, yang berniat merusak keutuhan NKRI maka harus kita perangi,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement