Senin 20 Aug 2018 21:13 WIB

Dompet Dhuafa akan Distribusikan 200 Sapi Kurban ke Lombok

Seluruh tim THK sudah ada di posnya masing-masing termasuk di Pulau Lombok.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Tim kontrol kualitas Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa mengecek kelayakan hewan kurban.
Foto: Dok Dompet Dhuafa
Tim kontrol kualitas Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa mengecek kelayakan hewan kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa sebentar lagi menggelar program Tebar Hewan Kurban (THK) di berbagai daerah pada hari Idul Adha. Dompet Dhuafa berencana akan mendistribusikan hewan kurban sebanyak 200 ekor sapi untuk masyarakat Pulau Lombok.

"Sementara ini target kita 200 ekor sapi untuk Lombok," kata Direktur Mobilisasi Zakat Infaq Shadaqah (ZIS) Dompet Dhuafa, Bambang Suherman kepada Republika.co.id di Kantor IZI, Jakarta, Senin (20/8).

Bambang mengatakan, hari ini persiapan THK sudah sampai pada titik distribusi. Semua tim yang mengawal quality control penyelenggaraan THK juga sudah ada di lapangan.

Dia menyampaikan, seluruh tim THK sudah ada di posnya masing-masing termasuk di Pulau Lombok. Mereka sedang melakukan proses pendataan titik-titik potong atau tempat pemotongan hewan kurban.

"THK menyalurkan hewan kurban ke wilayah konflik, wilayah bencana, wilayah marginal dan wilayah yang terisolasi," ujarnya.

Dikatakan Bambang, Pulau Lombok menjadi lokasi yang terkena bencana. Sejumlah wilayah di Pulau Lombok juga termasuk wilayah yang terpencil. Maka, Dompet Dhuafa melalui program THK akan mendistribusikan hewan kurban dari para pekurban ke Pulau Lombok.

Dompet Dhuafa menyampaikan, sapi yang akan dikurbankan di Pulau Lombok berasal dari wilayah Nusa Tenggara Barat. Juga berasal dari peternak yang diberdayakan Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa juga membina kelompok ternak di Pulau Lombok.

Aksi layanan sehat 

Dompet Dhuafa menggelar Aksi Layanan Sehat (ALS) di Dusun Tembobor, Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara pada Senin (20/8). Di dusun tersebut ada sebanyak 122 orang dari 39 keluarga.

Aktivis Kemanusiaan Dompet Dhuafa, Dokter Khalik mengatakan, banyak anak-anak yang terserang sakit seperti demam dan diare. Sistem jemput bola dilakukan oleh tim ALS Dompet Dhuafa karena korban gempa bumi masih sulit menjangkau atau mengakses kesehatan.

"Kegiatan Aksi Layanan Sehat ini sudah melalui tim survei dan laporan dari para korban akan kebutuhan layanan kesehatan," kata Dokter Khalik melalui keterangan tertulis kepada Republika, Senin (20/8).

Dia mengatakan, Dompet Dhuafa melakukan ALS sekaligus melakukan pemulihan psikososial first aid (PFA) kepada para anak-anak, remaja dan orang tua di pos-pos pengungsian. Di lokasi yang berbeda tepatnya Dusun Senjakak, tim ALS Dompet Dhuafa juga membantu seorang ibu yang melahirkan di pengungsian. "Alhamdulillah proses persalinan berjalan lancar dan bayi lahir dengan selamat," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement