Senin 20 Aug 2018 13:54 WIB

Warga Mataram Dilanda Kecemasan Akibat Gempa Beruntun

Warga berserah diri kepada ketentuan Allah SWT.

Pascagempa Ahad (19/8) warga berobat ke posko BSMI.
Foto: Republika/ Syalabi Ichsan
Pascagempa Ahad (19/8) warga berobat ke posko BSMI.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengaku terus dilanda kecemasan akan gempa bumi susulan yang sewaktu-waktu bisa kembali terjadi di daerah itu.

Fitriati (36) warga Lingkungan Karang Buaya, Kelurahan Pagutan Timur, Kota Mataram, Senin, mengaku trauma setelah berturut-turut di guncang gempa. Bahkan, ia takut untuk masuk ke dalam rumah.

"Jangankan mau berlama-lama di dalam rumah, kita mau membuang air kecil saja takutnya minta ampun," ujarnya, Senin (20/8).

Fitriati menuturkan, sejak gempa bumi melanda NTB, khususnya Pulau Lombok, ia dan keluarga selalu diliputi rasa was-was dan cemas. Terutama pada saat malam hari. Terlebih lagi, jika mengingat gempa 7 Skala Richter (SR) yang berpusat di Kabupaten Lombok Timur pada Ahad (19/8) malam.

"Astagfirullahalazim, kalau mengingat kejadian semalam. Terasa jantung mau copot," katanya.

Baca juga, Malam Ini, Lombok Gempa 7,0 Skala Richter.

Meski demikian, guru SMK di salah satu sekolah di Gerung, Kabupaten Lombok Barat ini, mengaku tawakal dengan segala cobaan tersebut. Karena, bagaimanapun semua itu ujian dari Allah SWT. "Kami sekeluarga hanya berserah diri kepada Allah SWT, semoga ini segera berlalu aja," ujar ibu dua anak ini.

Sementara itu, H Bahrun (65) warga Lingkungan Suradadi, Kelurahan Karang Baru, Kota Mataram juga mengatakan sampai saat ini terus dilanda kecemasan dan rasa trauma akibat gempa.

Terlebih lagi gempa yang mengguncang Pulau Lombok dan sekitar itu masih terus hingga ratusan kali dan belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

"Masyaallah gak pernah terbayang sebelumnya akan seperti ini," tandasnya.

Bahrun mengaku hanya bisa berdoa agar peristiwa gempa bumi yang menelan banyak korban jiwa itu segera berakhir. Sehingga, kehidupan masyarakat bisa kembali normal dan tidak diliputi rasa was-was lagi. "Kita menginginkan semua ini berakhirlah. Jangan ada lagi-gempa-gempa susulan," kata Bahrun saat berada di tenda pengungsian.

Sebelumnya, Tiga gempa menyusul gempa bumi 7 pada SR yang mengguncang wilayah Lombok Timur di NTB pada Minggu malam pukul 21.56 WIB menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG melalui laman resminya menginformasikan bahwa gempa bumi kembali terjadi di Lombok Timur berturut-turut pukul 22.16 WIB, 22.28 WIB, dan 22.45 WIB.

Gempa pertama pukul 22.16 WIB berkekuatan 5,6 SR yang berpusat di 8.35 Lintang Selatan - 116.53 Bujur Timur, 18 kilometer Barat Laut Lombok Timur, pada kedalaman 10 kilometer (km).

Pukul 22.28 WIB, gempa kedua yang berkekuatan 5,8 SR terjadi dengan pusat di 8.3 Lintang Selatan - 116.56 Bujur Timur, 23 km Barat Laut Lombok Timur, pada kedalaman 10 km. Gempa selanjutnya terjadi pukul 22.45 WIB dengan kekuatan 5 SR di 8.24 Lintang Selatan - 116.99 Bujur Timur, 56 km Timur Laut Lombok Timur, pada kedalaman 10 km.

Gempa 7 SR serta tiga gempa yang menyusulnya tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement