REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Diver Peduli Laut Indonesia menggelar aksi menyelam sambil memungut sampah di dasar laut Kepulauan Seribu, Ahad (19/8). Selain Kepulauan Seribu, aksi ini juga dilakukan di 73 titik laut Indonesia.
Ketua Panitia aksi selam, Simon Boyke Sinaga, menyampaikan bahwa aksi ini berangkat dari kepedulian terhadap kondisi laut yang sudah dipengaruhi oleh sampah di laut. Menurut penelitian University of Georgia, Indonesia menjadi negara peringkat kedua terbesar di dunia penyumbang sampah plastik di laut.
Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin sepertiga sampel ikan yang ditangkap di daerah timur Indonesia mengandung mikro plastik. "Oleh karena itu, ibu Menteri KKP Susi Pudjiastuti mencetuskan gerakan ini," ujarnya.
Pada aksi kali ini, sebanyak 62 penyelam mengambil sampah di sekitar pulau Pramuka, pulau Panggang dan pulau Pari. Hasilnya, sebanyak 300 kantong sampah berbobot sembilan kilogram diangkat dari dasar laut. "Kalau dikali totalnya jadi 270 kg," kata dia.
Baca juga: Menuju Rumah Bebas Sedotan Plastik
Saat di dasar laut, para penyelam menemukan berbagai sampah yang tidak diperkirakan sebelumnya seperti kasur. "Bahkan ada ban mobil dan blender juga," ungkap Simon.
Selain menyelam sambil memungut sampah, para penyelam juga memungut sampah di sekitar pantai pulau Pramuka bersama Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad. Sampah-sampah yang diambil relawan, selanjutnya diserahkan ke pihak Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu untuk dibawa ke TPST Bantar Gebang.
"Kami juga melakukan aksi 'Menghadap Laut' sambil menyanyikan 'Indonesia Raya' sebagai simbol penghargaan laut yang menjadi masa depan bangsa Indonesia," ujar Simon.
Bupati Jakarta Kepulauan Seribu, Husein Murad menyambut atas penunjukan Kepulauan Seribu menjadi salah satu titik selam. Menurutnya, aksi selam ini harus dijadikan momentum untuk menggugah pihak-pihak lain agar mau peduli terhadap kelestarian laut.
"Saya tidak melihat berapa banyak sampah yang didapat, tetapi ada pesan tertentu yang harus disampaikan kepada publik (masyarakat)," ujar Husein, saat membuka kegiatan aksi selam tersebut di Pulau Pramuka, Ahad (19/8).