Ahad 19 Aug 2018 21:04 WIB

Pos Indonesia Hentikan Pengiriman Gratis Bantuan

Didapati penyalahgunaan fasilitas untuk kirim bantuan secara pribadi dan komersial.

Armada Pos Indonesia mengangkut kiriman masyarakat melalui Program Pos Peduli Bencana Gempa Lombok
Armada Pos Indonesia mengangkut kiriman masyarakat melalui Program Pos Peduli Bencana Gempa Lombok

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Hingga 16 Agustus 2018, volume kiriman bantuan yang tiba di Kantor Pos Mataram, telah mencapai lebih dari 1.000 ton atau lebih dari 100.000 koli. Selain itu, saat ini masih terdapat penumpukan ratusan ton dan ribuan koli di beberapa kota, menunggu untuk diberangkatkan ke Mataram. Demikian diungkapkan Sekretaris Perusahaan Pos Indonesia, Cahyat Rohyana dalam siaran pers Pos Indonesia yang diterima Republika, Sabtu (18/8).

Diakui Cahyat, membludaknya kiriman yang menggunakan fasilitas gratis ini, di samping karena semangat masyarakat yang tinggi untuk saling membantu, namun juga didapati penyalahgunaan fasilitas tersebut untuk mengirim bantuan yang ditujukan kepada pribadi-pribadi maupun untuk tujuan komersial. ''Sehingga akhirnya dengan berat hati kami menyalurkan distribusi kiriman yang diterima melalui BPBD Provinsi NTB,'' paparnya.  

Karenanya, menurut Cahyat, fasilitas pengiriman gratis untuk mengirimkan bantuan bagi korban bencana gempa bumi di Pulau Lombok dimajukan penutupannya.  Semula direncanakan akan ditutup tanggal 31 Agustus 2018. ''Tingginya antusiasme masyarakat untuk mengirimkan bantuan, yang hanya dalam waktu delapan hari volume kiriman diterima telah melebihi kapasitas (tenaga dan ruang simpan) yang tersedia. Sehingga untuk menghindari keterlambatan proses penyaluran maka dengan berat hati batas waktu pengiriman gratis dimajukan menjadi tanggal 16 Agustus 2018,'' tandas Cahyat.

Mengingat keterbatasan fasilitas dan relawan yang ada, sehingga untuk menghindari penumpukan kiriman dan keterlambatan proses distribusi, maka PT Pos Indonesia (Persero) cq Kantor Pos Mataram dan Kantor Pos Selong dijadikan sebagai Posko Peduli Gempa, yang penyalurannya bekerjasama dengan BPBD Provinsi NTB.  

Dikatakan Cahyat, kiriman bantuan yang sudah diterima akan diperlakukan sebagai berikut. Yaitu untuk kiriman dengan alamat “Posko Peduli Gempa cq Kantor Pos Mataram atau Kantor Pos Selong” akan diserahkan ke BPBD Provinsi NTB. Namun untuk kiriman yang sudah terlanjur menggunakan alamat pribadi dan disertai dengan nomor telepon, maka penerima akan dihubungi untuk mengambil kiriman dimaksud ke kantorpos dengan menunjukkan identitas diri. ''Untuk kiriman yang alamatnya tidak sesuai dengan butir a dan b di atas, akan diupayakan penyerahannya semaksimal mungkin disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada,'' katanya.

Namun menurut Cahyat, untuk donasi dalam bentuk uang masih dapat diterima sampai tanggal 31 Agustus 2018. ''Segenap jajaran PT Pos Indonesia (Persero) berkomitmen untuk mendistribusikan bantuan korban bencana dengan sebaik-baiknya,'' tegasnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement