Ahad 19 Aug 2018 20:27 WIB

Perwakilan Jawa Barat Jadi Duta Bahasa Nasional 2018

Duta bahasa yang terpilih dapat membantu penggunaan Bahasa Indonesia di masyarakat.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Perwakilan Duta Bahasa dari Jawa Barat terpilih sebagai Duta Bahasa Nasional.
Perwakilan Duta Bahasa dari Jawa Barat terpilih sebagai Duta Bahasa Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melangsungkan pemilihan duta bahasa tingkat nasional pada Jumat (17/8) di Hotel Accor Mercure, Ancol, Jakarta Utara. Perwakilan Duta Bahasa dari Jawa Barat terpilih sebagai Duta Bahasa Nasional.

Acara ini diikuti oleh 62 peserta yang berasal dari 31 provinsi di Indonesia. Masing-masing provinsi memiliki dua perwakilan, laki-laki dan perempuan. Sebelumnya, para peserta telah terpilih sebagai duta bahasa daerah asal mereka sebelum kemudian dipilih satu daerah sebagai duta bahasa nasional.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dadang Sunendar berharap, duta bahasa yang terpilih dapat membantu pemerintah memperbaiki kekurangan penggunaan Bahasa Indonesia di masyarakat. "Bisa membantu kami di Badan Bahasa Kemendikbud dan meyakinkan seluruh masyarakat baik di lingkungannya sendiri maupun juga di lingkungan yang lebih luas, masyarakat Indonesia untuk menegaskan kita memiliki perekat utama yaitu Bahasa Indonesia," kata Dadang, di lokasi.

Dadang berharap dengan kegiatan yang banyak melibatkan anak muda, dapat mendorong generasi muda lainnya untuk mencintai Bahasa Indonesia. Selama satu tahun, Duta Bahasa Nasional 2018 akan membantu pemerintah mempromosikan penggunaan Bahasa Indonesia, pelestarian bahasa daerah, dan mempelopori penguasaan bahasa asing.

Dua orang perwakilan Jawa Barat yang ditetapkan sebagai Duta Bahasa Nasional 2018 adalah Nursidik (23) dan Agatha Lydia Natania (23). Keduanya masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi semester akhir. Mereka mengungkapkan sangat bersemangat dalam membantu pemerintah melestarikan Bahasa Indonesia yang benar.

Mereka juga telah memiliki program yang disebut 'Cempiang Bahasa' yang berarti jagoan bahasa. Tidak hanya berfokus pada pelestarian bahasa, mereka ingin ikut berkontribusi juga dalam pelestarian kebudayaan yang ada di daerahnya maupun di Indonesia.

"Fokusnya budaya dan bahasa. Kami mencoba mengajarkan budaya sekaligus bahasa yang ada dalam berbagai kegiatan. Tidak hanya mengutamakan bahasa Indonesia tapi kami ikut serta melestarikan budaya dan bahasa daerah yang ada di Jawa Barat," kata Nursidik. 

Mereka menilai, permasalahan penting di Indonesia saat ini adalah lunturnya cinta menggunakan Bahasa Indonesia. Selain itu, banyak anak muda yang menganggap berbahasa campur Inggris dan Indonesia adalah hal yang keren. Padahal, hal tersebut tidak tepat dan harus diperbaiki.

"Kami memiliki tugas untuk mengajak teman-teman kembali untuk tetap menggunakan Bahasa Indonesia. Namun juga menguasai bahasa asing. Namun tidak boleh dicampur," kata Agatha. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement