REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDIP masih belum memastikan jadwal pertemuan antara bakal calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Ia mengatakan masih akan mengonfirmasi rencana pertemuan tersebut.
"Nanti kami konfirmasi kembali karena kami juga harus memastikan hal tersebut," kata dia di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/8).
Ia menambahkan, rencana pertemuan itu hal yang positif. Menurut dia, jika pertemuan itu terlaksana akan menjadi contoh bagi masyarakat dalam berpolitik.
Hasto menegaskan, dialog antarpemimpin memang sewajarnya terus dilakukan, terlepas dari posisi politiknya. Karena itu, rencana itu bisa dimaknai hubungan yang harmonis antarpemimpin yang berusaha bekerja sama untuk kepentingan bangsa
"Kita mengumandangkan semangat satu keluarga besar, di mana keluarga itu dibangun oleh nilai-nilai kemanusiaan menjaga perdamainan dunia dengan keadaban politik," kata dia.
Ia mengatakan, tujuan pemimpin bangsa pada dasarnya menyejahterakan rakyatnya. Dengan adanya pertemuan, menurut dia, bisa terjadi kerja sama antarpemimpin untuk rakyatnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut dua bakal calon presiden (capres), yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, sudah sepakat akan bertemu dalam waktu dekat. Prabowo pun sebelumnya sudah mengutarakan niat bertemu Jokowi.
"Pak Jokowi sudah oke, Pak Prabowo sudah oke, nanti tinggal diatur," kata Zulkifli Hasan di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat (17/8).
Ketua MPR RI itu membenarkan dalam waktu dekat keduanya akan bertemu. Menurut dia, pertemuan bertujun agar tahun politik dapat dimaknai sebagai kehidupan berdemokrasi yang wajar dan biasa.
Pertemuan, kata dia, baru akan dilakukan jika urusan terkait dengan perayaan 17 Agustus 2018 yang cenderung sibuk, bisa terselesaikan. Inisiatif pertemuan juga datang sama-sama dari kedua kubu.
"Sama-sama, memang kan kita juga ingin agar tahun politik ini, pilpres itu sesuatu yang biasa," katanya.