Ahad 19 Aug 2018 03:06 WIB

Andre Rosiade: Silaturahim Prabowo ke Jokowi Langkah Baik

Menurut Andre Rosiade rencana Prabowo silaturahim ke Jokowi langkah menarik.

Rep: Ali Mansur/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bakal Capres Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, Jumat (17/8).
Foto: Republika/Prayogi
Bakal Capres Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, Jumat (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascapendaftaran sebagai calon presiden, Prabowo-Sandiaga melakukan berbagai kunjungan ke pihak di luar koalisi. Setelah bersilaturahim ke kantor PP Muhammadiyah, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan PBNU, Prabowo juga  menyatakan keinginannya bertemu Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat.

Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade menilai rencana kunjungan pasangan calon Prabowo Subianto-Sandi Uno ke Joko Widodo itu bertujuan baik. Menurutnya pertemuan tersebut sebagai salah satu perwujudan pemilihan presiden (Pilpres) menjadi lebih menggembirakan.

"Tidak ada salahnya bersilaturahim. Ini merupakan wujud komitmen dari Prabowo-Sandi yang ingin menghadirkan pilpres yang riang dan gembira," ungkap Andre dalam pesan singkatnya, Sabtu (18/8).

Andre menambahkan, langkah yang diambil Prabowo-Sandi cukup menarik. Karena baru kali ini tokoh politik berbeda dukungan tapi tetap bersilaturrahim. Sehingga menjadi awal yang baik untuk berjalannya pemilihan umum yang damai dan sejuk. Disamping itu, Pilpres 2019 juga diharapkan bisa menjadi festival adu gagasan dan adu program.

"Menurut saya ini langkah yang bagus, baru kali ini pemilihan presiden diwarnai silaturahim antartokoh yang beda dukungan," tuturnya.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kepala Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin sebelumnya mengkritik agenda roadshow yang dilakukan pasangan Prabowo-Sandi. Menurutnya, roadshow tersebut hanya menghabiskan waktu saja. "Menurut saya menghabiskan waktu. Orang sudah tahu kok kalau Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi adalah kontestan," jelas Ngabalin.

Apalagi, lanjut Ngabalin, pasca pendaftaran calon presiden dan wakil presiden adalah momentun untuk meyakinkan publik. Baginya pasangan calon Prabowo-Sandi tidak perlu menggunakan momentum seperti ini. Sebab, kata Ngabalin hal itu akan mengurangi penilaian masyarakat, maka sebaiknya Prabowo-Sandi harus menggunakan cara lain.

"Kalau saran saya, fokus sajalah konsolidasi internal tidak usah nyari pencitraan kepada presiden," saran Politikus Partai Golkar itu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement