Sabtu 18 Aug 2018 21:19 WIB

PB HMI Soroti Pentingnya Keterlibatan Pemuda di Pemerintahan

Malaysia sudah membuktikan melalui menteri-menteri belianya.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Angga Indrawan
Ketua Umum PB HMI, Saddam Al Jihad
Foto: ist
Ketua Umum PB HMI, Saddam Al Jihad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Saddam Al Jihad menilai penting melibatkan secara aktif dan memberikan pendidikan politik pada kaum muda atau generasi milenial. Ini mengingat potensi yang cukup besar sekitar 30-35 persen dalam Pilpres 2019. 

“Partisipasi kaum muda dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan harus ditingkatkan dalam mengisi sektor publik, termasuk dalam kabinet pemerintahan mendatang,” kata Saddam, Sabtu (18/8) keterangan persnya.
 
Menurutnya, bangsa ini harus memulai era baru yang menyediakan kesempatan luas bagi kaum muda, Malaysia sudah membuktikan dengan menempatkan Syed Saddiq Abdul Rahman (25) sebagai Menteri Belia dan Sukan atau Menpora. Bonus demografi yang dinikmat Indonesia, menurut Saddam mesti dipersiapkan secara serius supaya positif bagi pembangunan manusia Indonesia. 
 
"Jangan sampai jadi bencana demografi sehingga justru membebani. Bangsa ini sudah saatnya mencetak negarawan muda, artinya kapasitas pemuda harus siap sehingga dengan otomatis akan terbentuk youth government ," tegasnya.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan setidaknya komposisi pemuda diberikan porsi yang signifikan, minimal 35 persen dalam pelbagai sektor pemerintahan. Sebagaimana diketahui berdasarkan UU Pemuda,  yang dimaksud pemuda adalah mereka yang berusia 17-30 tahun. Baginya pemerintahan gaya baru adalah keniscayaan. 
 
"Ini langkah awal mengawal Indonesia maju.  Syaratnya pemuda kita  harus cerdas, terampil, berani, berkarakter, inovatif, punya jiwa welas asih dan hati nurani. Yang terpenting juga memiliki kesadaran akan masa depan bangsanya," tegasnya.
 
“Rasanya kepercayaan wajib diberikan kepada kaum muda untuk turut serta dalam mengawal jalannya bangsa ini,” tambah Saddam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement