REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada pemandangan menarik di pelataran RS Lapangan Bulat Sabit Merah Indonesia (BSMI) di Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, Jumat (17/8). Relawan asing yang membantu korban gempa Lombok, Keyligh Elling (20 tahun) tampak khidmat mengikuti upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-73 RI di RS Lapangan BSMI.
Siaran pers BSMI yang diterima Republika.co.id, Jumat (17/8) menyebutkan, Keyligh yang berasal dari Jerman dan kompatriotnya, Monika Kiraly (37 tahun) dari Hungaria khidmat mengikuti rangkaian upacara bendera yang digelar tepat pukul 10.00 WITA bersama 50-an relawan BSMI.
Relawan bule mengikuti peringatan HUT kemerdekaan ke-73 RI di RS Lapangan BSMI, Lombok.
Bagi Keyligh, makna kemerdekaan adalah bebas dari penjajahan dan semua warga Indonesia pantas untuk merayakannya. Apalagi peringatan upacara kemerdekaan Indonesia, papar dia, digelar di tengah situasi bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kemerdekaan adalah memiliki kebabasan tersendiri, memiliki sistem sendiri sebagai negara dan bebas menentukan cita-cita negara," papar Monika menambahkan.
Monika yang memiliki latar psikologi paham apa yang dirasakan masyarakat Lombok. Ia yang terjun bersama tim trauma healing BSMI menyebut warga Lombok nampak baik-baik saja tetapi mereka menyimpan duka yang mendalam. "Saat di luar mereka tersenyum, saat kami ajak bicara terlihat benar kesedihan yang mendalam. Semoga hari kemerdekaan bisa menguatkan orang-orang Indonesia untuk saling membantu," papar Moonika.
Ketua Majelis Pertimbangan Anggota (MPA) BSMI dr Basuki Supartono dalam amanat upacaranya menegaskan, masyarakat Lombok tidak sendirian menghadapi bencana. Seluruh relawan yang datang dari penjuru Nusantara berkeinginan agar masyarakat Lombok bisa bangkit lagi terutama pada momen kemerdekaan.
"Kita merasakan kesulitan, duka yang mendalam karena cobaan gempa ini. Kita doakan agar Allah memberikan kepada masyarakat Lombok kekuatan dan segera bangkit dan pulih kehidupan mereka," kata Basuki.
Relawan di RS Lapangan BSMI, Lombok, NTB.
Basuki juga mengucapkan terima kasih kepada turis asing yang masih bertahan di Lombok dan ikut menjadi relawan membantu para pengungsi. "Kami sampaikan salam hormat kepada Anda dan negara Anda atas kerelawanan kepada saudara kami di Lombok," paparnya.
Lombok diterpa gempa pada Ahad (29/7) dan Ahad (5/8). Gempa tersebut memakan ratusan korban meninggal, ribuan luka-luka, puluhan ribu rumah rusak parah dan ratusan ribu korban mengungsi.