Jumat 17 Aug 2018 17:43 WIB

Ari Dono Jabat Wakapolri Gantikan Syafruddin

Penunjukan Ari Dono telah dikonsultasikan ke Presiden Jokowi.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andri Saubani
Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Ari Doni Sukmanto
Foto: RepublikaTV/Fakhtar Khairon Lubis
Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Ari Doni Sukmanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, melantik Wakapolri baru yang resmi dijabat oleh sebelumnya Kabareskrim Polri yakni Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono Sukamto. Ari menggantikan Syafruddin yang kini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

"Pada siang ini 17 Agustus 2018, kita laksanakan pelantikan Wakapolri, kemudian sekaligus serah terima jabatan Kabareskrim. Keduanya adalah jabatan strategis pejabat utama di Mabes Polri," ujar Tito saat ditemui usai acara pelantikan di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jumat (17/8).

Kapolri memaparkan, pemilihan Ari Dono sebagai Wakapolri sudah diperhitungkan secara matang, serta sudah dikonsultasikan dengan Presiden RI Joko Widodo. Selama dua hari ini, Kapolri memang telah mengajukan sejumlah nama untuk dijadikan kandidat jabatan Wakapolri.

"Dari beberapa nama yang saya sampaikan, kemudian beliau dan saya juga setelah saya berikan masukan, saya memutuskam untuk Ari Dono sebagai Wakapolri," beber Tito.

Capaian yang telah dicapai oleh Ari Dono di antaranya, ia berhasil menjalankan tugas yang pernah ia emban dengan hasil yang cukup baik. Misalnya saja selain sebagai Kabareskrim, juga pernah sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.

"Kemudian juga sebagai Kabareskrim juga cukup bagus. Beliau menangani satgas pangan di antarnya cukup sukses menjaga stabilitas pangan, dan bekerja sama dengan instansi lainnya juga cukup bagus," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Tidak hanya bertanggung jawab dengan baik saat memegang jabatan penting, Ari Dono juga memiliki leadership yang sangat baik. Ari Dono memiliki sikap tenang dalam menghadapi suatu masalah dan dianggap akan mampu menjadi mitra kerja yang baik bagi Kapolri.

Dengan diangkatnya Ari Dono sebagai Wakapolri, maka posisi Kabareskrim Polri pun juga harus diganti, yakni diganti oleh Inspektur Jenderal Polisi Arif Sulistyanto yang sebelumnya mengisi posisi Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Polri. Pemilihan Arief Sulistyanto juga bukan tanpa sebab, karena Arief telah membuat sejumlah gebrakan.

"Pak Arief sebagai Kabareskim, saya melihat bahwa Pak Arief dalam melaksanakan tugas baik dulu di Kapolda Kalimantan Barat, maupuan Asisten SDM Polri juga memiliki banyak prestasi. Di SDM kita tahu, bahwa banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Pak Arief di antaranya sejumlah rekrutment bersih," ujar Kapolri.

Perubahan paling menonjol di SDM adalah adanya beberapa anggota Polri baru yang direkrut berasal dari orang kurang mampu. Sehingga membuat suasana proses rekrutmen pemindahan di bidang SDM pun jauh lebih baik dibanding sebelumnya.

"Ini juga berdampak pada kualitas SDM Polri karena SDM adalah salah satu jantung Polri, otomatis dengan rekrutmen yang bagus kita melihat ada anak dari keluarga tidak mampu bisa diterima bahkan jadi ranking. SPN juga demikin, rekrument bintara, tantama juga baik," papar Tito.

Kapolri mengharapkan agar Arief dapat menjadi Kabareskrim, selain juga dapat membangun citra yang baik untuk di bidang reserse. Salah satu bidang promoter Kapolri adalah membangun profesionalisme dan penegakkan hukum.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, Syafruddin telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Wakapolri, sebelum dilantik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Kapolri juga telah menyetujui pengunduran diri Syafruddin.

"Mekanisme sudah dilakukan kemarin Pak wakapolri sudah melayangkan surat pengunduran diri selaku anggota Polri dan otomatis juga jabatan (Wakapolri)  sudah tidak melekat dari beliau," ujar Mohammad Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (15/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement