REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia menetapkan program pengiriman gratis untuk bantuan Lombok yang ditujukan ke posko bencana dibatasi sampai 16 Agustus 2018 dari semula sampai 31 Agustus 2018. VP Komunikasi Korporasi PT Pos Indonesia (Persero) Genta Sidharta mengatakan, kebijakan tersebut diambil karena adanya penumpukan bantuan yang belum disalurkan di Kantor Pos Cabang Mataram.
"Sampai saat ini ternyata di luar dugaan, yang datang dari seluruh Indonesia ke Lombok sampai lebih dari 900 ton. Daripada tidak tersalurkan kami memutuskan untuk dihentikan dulu," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (17/8).
Genta menyebut Kantor Pos Cabang Mataram tidak mampu menampung seluruh kiriman bantuan dengan baik karena kondisi kantor yang kecil. Selain itu, bongkar muat dari pelabuhan dan bandara mengalami kendala karena kondisi medan yang tidak sebaik di tempat lain.
"Walaupun sudah dihentikan per 16 Agustus kemarin, tetapi masih banyak kiriman yang berada di perjalanan. Kami memperkirakan lebih dari 1.000 ton total bantuan yang akan diterima," tutur dia.
Genta mengatakan, telah mengantisipasi pendistribusian bantuan dengan mengerahkan personel dari Kantor Pos terdekat. Seperti Kantor Pos yang berada di Bali dan Surabaya untuk membantu Kontor Pos Cabang Mataram mendistribusikan bantuan tersebut.
"Kami sudah mengantisipasi dengan mengirim relawan dari orang pos juga supaya kan mereka harus orang yang kompeten untuk mendistribusikan," jelasnya.
Ia juga menjelaskan mengenai pengirim bantuan yang menuliskan alamat tujuan pribadi bukan ke posko yang telah ditentukan. Pos Indonesia mengupayakan bantuan itu akan terdistribusi dengan baik.
"Alamat pribadi kalau ada nomor telepon kami telepon supaya diambil langsung ke Kantor Pos Cabang Mataram," imbuhnya.
Akan tetapi, proses distribusi bantuan, lanjut Genta, akan diutamakan bantuan yang dikirim dengan alamat posko bencana gempa. Hal ini juga disampaikan Kepala Kantor Pos Cabang Mataram Made Wirata. Ia menyampaikan, untuk kiriman dengan alamat posko bencana gempa, Kantor Pos Mataram tetap menyerahkan ke BPBD NTB sesuai dengan SOP.
Made menyebutkan, hingga Kamis (16/8) kemarin, jumlah bantuan untuk korban gempa Lombok yang sudah tiba maupun dalam proses pengiriman melalui Pos Indonesia tercatat 948,2 ton dengan 97.529 koli.
"Jajaran PT Pos Indonesia akan tetap berupaya menuntaskan amanah masyarakat. Kami tetap berkomitmen mendistribusikan bantuan korban dengan semua sumber daya yang ada," ucap dia.