Kamis 16 Aug 2018 21:33 WIB

PLN Beri Sambungan Listrik Gratis 100 Keluarga di Sulut

Program penggratisan penyambungan listrik sudah berlangsung cukup lama.

Rep: Rakhmat Hadi Sucipto/ Red: Maman Sudiaman
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali (paling kanan) memberikan selamat kepada Wilson Marode, warga Kelurahan Tona, Kecamatan Tahuna Timur, Kepulauan Sangihe, Sulut, Kamis (16/8), yang mendapatkan bantuan pemasangan dan penyambungan listrik gratis dari PLN.
Foto: Republika/Rakhmat Hadi Sucipto
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali (paling kanan) memberikan selamat kepada Wilson Marode, warga Kelurahan Tona, Kecamatan Tahuna Timur, Kepulauan Sangihe, Sulut, Kamis (16/8), yang mendapatkan bantuan pemasangan dan penyambungan listrik gratis dari PLN.

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN SANGIHE – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) memberikan pemasangan dan penyambungan listrik gratis kepada 100 keluarga di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Talaud, dan Siau di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Menurut Direktur Bisnis PT PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda, penggratisan penyambungan listrik tersebut khusus untuk membantu masyarakat kurang mampu di wilayah tersebut.

“Intinya, PLN ingin mendukung pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan,” jelas Syamsul di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, Kamis (16/8). “Data keluarga tidak mampu yang akan kami beri bantuan berasal dari Kementerian Sosial yang pendataannya dilakukan oleh TP2K (Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan).”

Syamsul menyatakan, anggaran yang disiapkan dalam program CSR PLN/PLN Peduli tersebut mencapai Rp 200 juta. Ini bagian dari program BUMN Hadir untuk Negeri yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar berupa energi listrik bagi masyarakat.

Asisten Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan III Kementerian BUMN, Heri Purnomo, mengatakan program tersebut bisa membantu pemerintah dalam mencapai pemerataan pembangunan. “Diharapkan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia merasakan hadirnya BUMN. Jadi, nyata bahwa BUMN hadir untuk negeri, untuk semua warga negara,” ungkap Heri.

Arfandi Hionbalang, salah satu penerima bantuan elektrifikasi atau penyambungan listrik secara gratis tersebut, mengaku gembira karena selama ini tak pernah menikmati listrik sendiri. “Sebelumnya, kami menyambung listrik dari tetangga, dari rumah Pak RT,” ungkap pria berusia 25 tahun yang tinggal di RT 01, Lingkungan 1, Kelurahan Tidore, Kecamatan Tahuma Timur, Kepulauan Sangihe.

“Saya sudah tanya-tanya ke tetangga, ke orang-orang yang dekat dengan PLN, cari tahu biaya penyambungan listrik. Mereka bilang biayanya bisa sampai Rp 2,0 juta. Saya tak punya uang sebanyak itu, apalagi kerjaan saya hanya nelayan,” lanjut Arfandi.

Menurut Arfandi, nelayan di wilayahnya saat ini lebih banyak berdiam di rumah karena cuaca sedang tak mendukung. Gelombang besar sering muncul. “Ya, sejak bulan Juni sampai sekarang masih sering muncul gelombang besar,” jelas Arfandi.

Saat listrik masih menumpang ke tetangga, menurut Arfandi, dia tak bisa bebas memakai listrik. Memang dia juga memberikan uang rutin setiap bulan, bisa Rp 20 ribu atau lebih. “Tapi, namanya pakai punya orang, ya tidak enak, kan?” katanya.

Karena itulah, Arfandi merasa bersyukur karena sekarang sudah menjadi pelanggan listrik dengan bantuan pemasangan dan penyambungan listrik gratis dari program CSR PLN. Apalagi, PLN juga memberikan bantuan pulsa listrik gratis untuk listrik keluarganya yang berdaya 900 watt.

Ketua RT 01/Lingkungan 01 Kelurahan Tidore, Suharto, mengaku gembira warga di lingkungan RT dia sudah bisa memiliki meteran listrik sendiri. Dia berharap keluarga lain yang belum memiliki meteran sendiri bisa segera mendapatkannya.

Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali menjelaskan, program penggratisan penyambungan listrik sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, PLN melibatkan BUMN lain pada Juli lalu untuk memasang listrik gratis bagi puluhan ribu warga di Jawa Barat dan Banten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement