REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTB Arifuddin mengatakan, kebutuhan air bersih masih menjadi fokus dalam penanganan darurat bencana gempa Lombok. Dia menyampaikan, Dinas PUPR NTB didukung Kementerian PUPR dan lembaga lainnya telah menyediakan 14 unit mobil tangki berkapasitas 4.000 liter.
"14 mobil tangki ini, sudah kita operasikan di Kabupaten Lombok Utara," ujarnya di Media Center Posko Penanganan Darurat Bencana (PDB) Gempa Lombok di Lapangan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Kamis (16/8).
Dia menambahkan, tim gabungan ini juga telah menyediakan 103 unit toilet portabel yang telah dan akan ditempatkan di sejumlah posko pengungsian di Lombok. Dari 103 toilet portabel, ia merinci toilet portabel yang telah dipasang meliputi 48 toilet portabel telah dipasang di Kabupaten Lombok Utara, 14 unit di Lombok Timur, dan empat unit di Kota Mataram. "Total toilet portabel yang terpasang 66 unit, sedangkan sisa yang belum terpasang 37 unit," lanjutnya.
Dia menjelaskan, kebutuhan air bersih dan perilaku hidup sehat juga perlu ditingkatkan untuk masyarakat pengungsi. Ia menilai, penyediaan sarana sangat penting menunjang perilaku masyarakat untuk lebih higienis di tengah situasi ancaman penyakit yang timbul selama berada di pos pengungsian.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Diare mulai menjangkit masyarakat. Relawan kesehatan terus memberikan pelayanan kepada korban terjangkit. Perilaku edukasi hidup bersih dirasa perlu segera membantu korban gempa Lombok untuk segera pulih," kata dia menjelaskan.