REPUBLIKA.CO.ID, BENGKALIS -- Kabut asap tipis mulai menyelimuti Kota Bengkalis, Provinsi Riau. Munculnya kabut ini merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa kecamatan di daerah itu.
"Pagi tadi kabut asap sudah mulai terlihat walaupun masih tergolong tipis, hal ini mulai membuat kita khawatir, ditambah cuaca yang panas dan hujan yang tidak pernah turun dalam satu bulan ini," ujar Adi Putra warga jalan Damon di Bengkalis, Kamis (16/8).
Menurut dia, kabut asap tipis yang menyelimuti Bengkalis saat ini tentu akan berdampak kepada kesehatan, terutama kepada gangguan pernafasan. "Awalnya kabut asap tipis dan berpotensi terus bertambah menjadi tebal, dampaknya juga kepada kesehatan akan terganggu," kata Adi.
Sementara itu Rahmad yang merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Pekanbaru juga merasa khawatir dengan timbulnya kabut asap yang menyelimuti Bengkalis saat ini. "Saya tadi siang menyeberang dari Pakning ke Bengkalis memakai kapal roro, di tengah laut pulau Bengkalis jelas sekali terlihat diselimuti kabut asap," kata Rahmad.
Ia mengatakan, kabut asap tipis yang terjadi saat ini merupakan dampak dari kebakaran lahan dan hutan di beberapa titik di Kecamatan Mandau, Bathin Solapan dan Pinggir. Sementara itu Sekretaris Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis Jamaludin menyebutkan karhutla yang terjadi di sejumlah Kecamatan sudah ada yang berhasil dipadamkan. "Ada beberapa lokasi lahan milik warga yang terbakar tinggal pendinginan saja," ujar Jamaludin.
Dia menjelaskan, pemadaman saat ini masih dilakukan di Desa Buluh Apo RT.01/RW.01 Kecamatan Pinggir Perbatasan Sam Sam Kabupaten Siak. Perkiraan luas yang terbakar sekitar 60 hektare. "Saat ini tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni, MPA, Polri, TNI sedang berjibaku memadamkan api di lokasi tersebut, akses ke lokasi sulit ditempuh dan hanya bisa membawa peralatan menggunakan sepeda motor, " kata Jamaluddin.