Rabu 15 Aug 2018 14:17 WIB

Aktivis Muhammadiyah Bentuk Tim Dukung Prabowo-Sandi

Terbentuk Aliansi Pencerah Indonesia untuk Prabowo-Sandi.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andri Saubani
Prabowo Subianto (kiri) didampingi Sandiaga Uno
Foto: ANTARA/SIGID KURNIAWAN
Prabowo Subianto (kiri) didampingi Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para aktivis Muhammadiyah yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno (Prabowo-Sandi) membentuk Aliansi Pencerah Indonesia untuk Prabowo-Sandi (API Prabowo-Sandi). Perwakilan API Prabowo-Sandi, Izzul Muslimin mengatakan, sudah meminta izin dan restu PP Muhammadiyah.

"Intinya PP Muhammadiyah menghargai aktivis Muhammadiyah yang ingin terjun ke dalam kontestasi pilpres, tetapi diharapkan tidak menyeret-nyeret persyarikatan dan menjaga kesantunan serta keadaban," kata Izzul dalam keterangan pers, Rabu (15/8).

API Prabowo-Sandi merupakan wadah pemenangan dari beberapa elemen dan relawan pendukung pasangan tersebut. Izzul mengatakan, ada delapan elemen relawan yang sudag bergabung bersama API. Di antaranya Surya Madani Indonesia (SMI), RelawanMu Indonesia, Relawan Matahari Minang Indonesia (RaMMI), Saudagar Matahari (Sadari Pass), Relawan Matahari Nusantara, Barisan Pass, Koalisi Masyarakat Kewirausahaan Indonesia (KMKI), dan Relawan Madani Indonesia (RMI).

"Semua elemen relawan itu digerakkan oleh kader-kader Muhammadiyah dari beragam latar belakang," tuturnya.

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu menyebut API Prabowo-Sandi berencana akan melakukan deklarasi dalam waktu dekat dengan menyesuaikan jadwal Prabowo-Sandi. API akan menargetkan massa dari Muhammadiyah secara umum serta pemilih pemula, kelompok milenial, kaum santri perkotaan dan pedesaan, termasuk buruh tani dan nelayan.

"Kader Muhammadiyah adalah kaum terdidik dan tersebar di banyak latar belakang profesi diyakini akan menjadi relawan yang berkontribusi besar bagi kemenangan Prabowo-Sandi," imbuh Izzul.

Ia mengatakan dukungan yang diberikan kepada Prabowo-Sandi didasarkan pada keinginan menghadirkan pemimpin yang berkualitas untuk menjawab kompleksitas persoalan bangsa. Beberapa kader Muhammadiyah yang jadi inisiator gerakan ini diantaranya M Izzul Muslimin, Ma’mun Murod Al Barbasy, Suhardin, Syahrul Hasan, Pedri Kasman, Mashuri Masyhuda, dan Aisyah Ulfa Syafii.

"Mereka adalah para aktifis Muhammadiyah yang sudah matang melalui perkaderan di ortom Muhammadiyah seperti Pemuda Muhammadiyah, IMM, IPM, Nasyiatul Aisiyah dll," ujar Izzul.

Pada Senin (13/8) malam lalu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo bersilaturahim dengan sejumlah Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah). Sesuai silaturahim, Prabowo mengaku berdiskusi banyak hal dengan sejumlah pengurus PP Muhammadiyah, salah satunya terkait dengan ekonomi.

Menurut dia, banyak pandangan dirinya yang sama dengan Muhammadiyah, khususnya dalam bidang ekonomi yang saat ini masih menjadi persoalan di negeri ini.

"Kami sangat gembira. Tukar menukar pikiran dan ternyata banyak pandangan kita sama. Sudah ada kesadaran bahwa arah perkembangan ekonomi kita, di mana ekonomi tak bisa dipisahkan dari politik. Ternyata arah ekonomi kita sesungguhnya keliru," ujar Prabowo saat konferensi pers usai bersilaturrahim di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/8).

Baca juga:

[video] 'Kami akan Berjuang untuk Partai Emak-Emak'

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement