REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai Partai Gerindra harus legowo memberikan posisi Wagub DKI Jakarta, yang ditinggalkan Sandiaga Uno, ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurutnya, PKS pantas mengisi posisi tersebut lantaran Partai Gerindra telah 'menyapu bersih' posisi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Itu artinya, pengganti Sandi beririsan dengan kepentingan pilpres 2019, terutama untuk menjaga suasana hati PKS nantinya," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (15/8).
Kendati demikian, baik Partai Gerindra maupun PKS sama-sama berpeluang menjadi pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, wajar jika kedua partai bersaing mengisi kursi wagub DKI Jakarta mengingat kedua partai tersebut adalah pengusung pasangan Anies - Sandi pada pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Adi melanjutkan, Partai Gerindra dinilai perlu mengapresiasi loyalitas PKS yang telah ditunjukan selama ini dalam berkoalisi. Oleh karena itu ia kembali menegaskan kepantasan PKS mengisi poisisi tersebut.
"Nyaris tak pernah ada partai seloyal PKS dalam berkoalisi di tengah banyaknya godaan kekuasaan," katanya
Selain itu ia juga menilai pengganti Sandiaga haruslah sosok yang berpengalaman untuk merealisasikan semua janji politik Anies-Sandi saat kampanye pilkada lalu. Ia menilai sebagian masyarakat akan selalu membandingkan-bandingkannya dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Poernama (Ahok), yang pekerjaannya dianggap terasa oleh masyarakat Jakarta.
Baca juga: Mardani Siap Jika Ditunjuk Sebagai Wagub DKI Gantikan Sandi
Seperti diketahui, Sandiaga Uno memutuskan mundur dari posisi Wagub DKI Jakarta setelah terpilih sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). Sejumlah nama kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut-sebut berpeluang menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Sandiaga Uno. Diantaranya adalah Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dan Ahmad Heryawan