REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- 20 Warga Kampung Babakan Asem, Desa Tegaldatar, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta mengalami keracunan. Peristiwa itu, terjadi setelah puluhan warga tersebut menyantap makanan dari salah seorang warga yang hajatan. Akibatnya, warga yang keracunan tersebut harus dievakuasi ke puskesmas terdekat.
Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Agta Bhuwana Putra, mengatakan, keracunan itu berawal dari 20 warga tersebut mendatangi hajatan pernikahan yang digelar oleh Tarlim, warga setempat, Senin (13/8) sekitar pukul 16.00 WIB. Tanpa rasa curiga, warga yang merupakan satu kampung itu menikmati hidangan makanan yang disediakan secara prasmanan. "Menunya hampir sama dengan hidangan hajatan pada umumnya," ujar Agta, kepada Republika.co.id, Selasa (14/8).
Menu yang disajikan antara lain ada nasi dengan lauk, seperti daging, mie, tumis buncis dan wortel. Saat menikmati hidangan itu, belum terlihat ada gejala apapun. Akan tetapi, dua jam setelah itu, warga tersebut mengalami gejala yang tak biasa.
Para korban merasakan mual, pusing, muntah-muntah sampai buang air besar lebih dari tiga kali. Karena kondisi itu, 20 warga tersebut langsung dievakuasi ke Puskesmas Maniis untuk mendapat perawatan medis.
Dari 20 korban itu, Agta mengatakan enam di antaranya warga dewasa, tiga korban lainnya kategori anak-anak, dan 11 lainnya adalah balita. Dari 20 korban keracunan itu, 17 di antaranya harus di infus karena, kekurangan cairan. "Kita akan menyelidiki kasus keracunan massal ini. Salah satunya, dengan mengambel sampel makanan yang dikonsumsi para korban," ujar Agta.
Sementara itu, Siti (26 tahun) salah seorang korban keracunan, mengatakan, dia bersama ketiga anaknya datang ke acara hajatanan Tarlim yang merupakan tetangganya. Seperti biasa, setiap ke hajatan pernikahan ataupun sunatan, selalu makan prasmanan yang disajikan oleh sohibul hajat. "Kami, menyantap makanan yang disajikan dengan lahapnya," ujar Siti.
Tetapi, sekitar pukul 18.30 WIB, ada gejala aneh yang dialaminya. Yaitu, perutnya mual, kepalanya pusing, lalu muntah dan buang air besar terus menerus. Ternyata, yang dialaminya itu juga dirasakan oleh ketiga anaknya dan tetangga lainnya. "Akhirnya, karena tidak kuat kami dibawa ke puskesmas. Serta, baru pulang tadi siang," ujarnya.