Senin 13 Aug 2018 20:37 WIB

BMKG Gelar Sekolah Lapang Nelayan di DIY

Sekolah tersebut meningkatkan pengetahuan nelayan terhadap informasi cuaca maritim.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Sekolah Lapang Nelayan (SLN) dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Indoluxe Hotel, Senin (13/8).  SLN melibatkan petugas penyuluhan, penyuluh perikanan, nelayan dan petambak di Kulonprogo, Gunungkidul dan Bantul.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Sekolah Lapang Nelayan (SLN) dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Indoluxe Hotel, Senin (13/8). SLN melibatkan petugas penyuluhan, penyuluh perikanan, nelayan dan petambak di Kulonprogo, Gunungkidul dan Bantul.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Nelayan (SLN). Gelaran melibatkan petugas pelaburan, penyuluh perikanan, nelayan sampai petambak di Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulonprogo.

SLN sendiri diselenggarakan 13-16 Agustus 2018 demi meningkatkan pemahaman dan pengetahuan nelayan terhadap informasi cuaca maritim. Diharapkan nantinya pengetahuan itu bisa mendukung kegiatan sektor perikanan dan kelautan.

Prinsip yang senantiasa didengungkan dari SLN tidak lain Perhatikan Cuaca Sebelum Melaut. Karenanya, SLN kali ini mengangkat tema Waspada Cuaca dan Pahami Iklim Maritim untuk Nelayan Aman Sejahtera.

Untuk menjaga efektivitas, SLN menghadirkan elemen-elemen yang terkait perikanan dan kelautan. Ada empat petugas pelabuhan, 13 penyuluh perikanan, 11 nelayan dan dua petambak.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Mlati, I Nyoman Sukanta mengatakan, SLN terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama, metode pengajaran ditujukan kepada dinas penyuluh perikanan melibatkan akademisi dan operator komunikasi.

Kedua, metode pengajaran ditujukan bagi penyuluh perikanan, kelompok nelayan atau petambak, dan nelayan remaja. Tahap ketiga, jadi tindak lanjut SLM tahap dua dan pesertanya yang memiliki rutinitas dan lokasi melaut, budidaya dan bertambak.

"Dengan memperhatikan informasi cuaca maritim, sehingga terlihat korelasi terhadap hasil tangkapan atau budidaya perikanan, jadi konsepnya nelayan menangkap ikan bukan mencari ikan," kata Nyoman di Indoluxe Hotel, Senin (13/8).

Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati berharap, SLN mampu memberi informasi apa saja yang perlu diketahui masyaralat, terutama nelayan. "Karena bisa saja informasi BMKG yang dengan angka, warna, gambar, belum tentu nelayan itu bisa paham, perlu ada usaha bersama memberikan pemahaman maksud informasi itu apa," ujar Dwikorita.

Ia menegaskan, semua itu dilakukan demi menjamin informasi-informasi yang diberikan BMKG bisa dipahami masyarakat. Ini, lanjut Dwikorita, sekaligus menjadi evaluasi diri bagi BMKG dalam menghadirkan informasi.

Selain BMKG, SLN menghadirkan pakar-pakar dari Pemprov DIY dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Dwikorita berharap, pengetahuan yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan nelayan mengembil keputusan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement