REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tren wisata adventure yang booming beberapa waktu terakhir mendorong lonjakan permintaan perlengkapan outdoor. Menurut Marketing Communication Manager Eiger, Arief Husen, jika biasanya pertumbuhan permintaan berada pada kisaran 20 persen year on year (yoy), tapi pada paruh pertama tahun ini melonjak hingga mencapai 30 persen.
Arief optimistis, ke depan permintaan perlengkapan outdoor akan terus meningkat. Apalagi, sekarang ini harga tiket pesawat sudah semakin murah. Pengguna Instagram juga senang membagikan foto-foto keren saat melakukan travelling.
"Faktor-faktor inilah yang pada akhirnya mendongkrak permintaan perlengkapan outdoor," ujar Arief pada Eiger Independence Sport Climbing Competition (EISCC), di Bandung, akhir pekan lalu.
Arief menjelaskan, bukan hanya ransel, jaket, dan kaos, perlengkapan travelling lain seperti tas dan tenda pun semakin banyak diburu. Begitu juga dengan sepatu dan sandal khusus untuk kegiatan lapangan.
"Tren generaai milenial saat ini sangat menyukai wisata open trip yang penuh petualangan," katanya.
Menurut Arief, tingginya pertumbuhan permintaan perlengkapan outdoor tersebut menarik minat raksasa ritel dari luar negeri. Perlahan mereka mulai membuka gerainya di Indonesia dengan menawarkan produk berharga murah.
Kondisi ini, kata dia, menjadi tantangan yang cukup besar bagi perusahaannya karena karakter sebagian konsumen Indonesia yang memilih produk dengan pertimbangan harga murah. "Jika head to head dari sisi kualitas, produk lokal masih jauh lebih unggul," katanya.
Oleh karena itu, kata Arief, pihaknya mengusung nasionalisme sebagai diferensiasi produk, selain tetap konsisten dalam menjaga kualitas. Ia mengaku optimistis, dengan upaya tersebut perlengkapan outdoor lokal akan tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri.