REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berat badan bakal calon wakil presiden (cawapres), Sandiaga Salahuddin Uno, turun hingga tiga kilogram menjelang pemeriksaan kesehatan, Senin (13/8). Sandiaga mengaku berat badannya ini turun pada tiga hari terakhir menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.

Sandiaga mengatakan, berat badannya biasanya normal di angka 69 kilogram. Namun, dalam tiga hari terakhir beratnya turun menjadi 66 kilogram. 

Kendati demikian, Sandiaga membantah hal itu terjadi karena tekanan jiwa atau stres menjelang penentuan cawapres. Ia mengaku tak tidur dalam beberapa hari terakhir jelang deklarasi capres-cawapres karena banyaknya tugas sebagai wagub yang harus dikerjakan. 

Pola tidur yang buruk mengganggu pola makannya karena ia sudah harus bekerja di pagi harinya. "Paginya sama kalian (awak media) keliling DKI," ujar dia kata Sandiaga di Belpark Mall, Jalan Tb Simatupang, Jakarta Selatan, Ahad (12/8). 

Menurut Sandiaga, ada banyak tugas yang didisposisikan kepadanya pada hari-hari terakhir menjelang deklarasi capres-cawapres. Ia mengaku melaukan proses diskusi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak Selasa (7/8) hingga Kamis (9/8).

Ia pun menghitung, Anies mendisposisikan lebih dari sepuluh tugas kepadanya. "Jadi itu mungkin yang mengakibatkan drastis turun berat badan saya, tetapi tadi pagi mulai naik lagi sedikit berat badannya," kata Sandiaga. 

Sandiaga dan pasangan capresnya, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dijadwalkan melakukan tes kesehatan Senin (13/8). Ia berharap kondisi kesehatannya sudah kembali normal. 

Belajar dari pengalamannya mengikuti tes kesehatan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, Sandiaga mengatakan perlu fisik yang kuat selama menjalani tes kesehatan. Ia pun memfokuskan diri untuk beristirahat, mengonsumsi banyak nutrisi, dan memperbanyak minum. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika