Sabtu 11 Aug 2018 14:31 WIB

BNPB: Sejumlah Daerah di Lombok Belum Tersentuh Bantuan

Sulitnya akses menghambat tim distribusi bantuan gempa Lombok.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Anggota TNI  memindahkan   bantuan dan logistik  menuju mobil  saat tiba di lanud zam, Mataram,  Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (8/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Anggota TNI memindahkan bantuan dan logistik menuju mobil saat tiba di lanud zam, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejumlah wilayah di Lombok belum terjangkau bantuan setelah gempa berkekuatan 7 SR pada Ahad (5/8). Hal itu karena tim masih kesulitan menjangkau wilayah tersebut.

“Hingga H+6 masih terdapat beberapa pengungsi yang belum mendapat bantuan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis pada wartawan, Sabtu (11/8).

Ia menjabarkan sejumlah daerah yang belum mendapat bantuan, yakni Kecamatan Gangga, Kecamatan Kayangan, dan Kecamatan Pemenang di Lombok Utara. Sebab, ia menjelaskan tim kesulitan menjangkau daerah-daerah tersebut.

Selain itu, beberapa daerah di Lombok Barat juga masih sulit dijangkau. Meskipun ia mengakui, bantuan logistik terus berdatangan ke NTB dan Bali.

Namun, Sutopo mengatakan, permasalahan utama yang dihadapi posko bantuan adalah soal distribusi logistik ke ribuan titik pengungsian. Sebab, banyak akses jalan menuju lokasi pengungsi mengalami kerusakan. “Sebagian besar jalan di Lombok Utara mengalami kerusakan akibat gempa,” ujar dia.

Ia menegaskan saat ini percepatan distribusi logistik menjadi prioritas, selain pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi. Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda, selimut, makanan siap saji, beras, MCK portable, air minum, air bersih, tandon air, mie instan, pakaian, terpal/alas tidur, alat penerang/listrik, layanan kesehatan, dan layanan trauma healing.

Sementara itu, PLN kembali menyalakan listrik di tiga gili yakni Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan,

"Kami fokus memperbaiki dan mengamankan infrastruktur kelistrikan di sana agar aktivitas masyarakat dapat terbantu. Tadi siang tim PLN berhasil menyalakan listrik di tiga gili setelah tiga hari bekerja keras," katanya, Sabtu.

Ia menambahkan, sebenarnya listrik di tiga gili dapat dinyalakan dengan cepat. Namun gempa susulan pada Kamis (8/8) memporak-porandakan kembali kelistrikan di tiga gili, sehingga tim PLN yang sedang bekerja di sana dievakuasi ke tempat aman. Selang sehari, pada Jumat (9/8), perbaikan kembali dilakukan tim PLN untuk penormalan listrik.

Djoko menyampaikan, para petugas dikerahkan untuk mengamankan dan memperbaiki jaringan, mulai dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Sambungan Rumah (SR) hingga kWh meter pelanggan. Di samping itu, PLN mengirimkan dua buah trafo 100 kilo Volt Ampere (kVA) dan dua buah trafo 50 kVA untuk perbaikan di Gili Air dan dua buah trafo 250 kVA untuk di Gili Trawangan. Pengiriman alat-alat kelistrikan tersebut menggunakan kapal TNI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement