REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan jika Prabowo menang maka akan mampu menyelesaikan kasus penyiraman air keras pada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Hingga saat ini, polisi memang belum menemukan pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
PAN berkoalisi dengan Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden dan Sandiaga Salahudin Uno menjadi Calon Wakil Presiden. Zulkifli mengucapkan jika Prabowo menjadi presiden, kasus Novel Baswedan hanya membutuhkan waktu beberapa bulan saja untuk terungkap. Kasus tersebut terjadi pada April 2017 lalu.
“Saya tanya pak Prabowo, pak itu Novel gimana? Kalau saya presiden, Novel (kasus penyiraman air keras) itu tiga bulan kelar,” kata Zulkifli Hasan di rumah Prabowo Subianto di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/8) malam.
Sebelumnya, mata kiri Novel Baswedan mengalami kerusakan parah karena disiram air keras. Ia diserang orang tak dikenal ketika usai melaksanakan shalat subuh berjamaah di Masjid Al-Ikhsan, Jalan Deposito RT 03 RW 10, kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017.
Zulkifli dalam pembicaraannya saat deklarasi Prabowo-Sandiaga sebagai calon presiden dan calon wakil presiden, menyebut Prabowo lebih mampu menuntaskan kasus penyerangan pada penyidik KPK itu.
Sementara itu, bakal calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno akan fokus membangun ekonomi dengan pemerintahan yang kuat bagi kemandirian bangsa. "Kami mohon doa restu untuk bisa menghadirkan pemerintahan kuat yang fokus di kemandirian bangsa membangun ekonomi kita," kata Sandiaga saat deklarasi sebagai bakal cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto.
"Membangun ekonomi dengan membuka lapangan kerja, memastikan harga bahan pokok terjangkau, stabilitas harga pangan dan percepatan pembangunan," ujarnya menambahkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
