REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY akan menggelar Jogja Halal Festival pada 11-14 Oktober 2018 mendatang. Pada kesempatan itu, akan diberikan pula sejumlah penghargaan kepada pejuang-pejuang halal Indonesia.
"Yang pertama, kepada mereka yang menginisiasi undang-undang halal," kata Ketua MES DIY, Mursida Rambe, saat konferensi pers Jogja Halal Fest, Kamis (9/8).
Kedua, lanjut Rambe, penghargaan akan diberikan kepada hotel halal pertama di Indonesia. Ketiga, penghargaan akan diberikan kepada rumah sakit halal yang kebetulan berada di DI Yogyakarta.
Selanjutnya, penghargaan keempat akan diberikan kepada kosmetik halal dan terakhir kepada destinasi halal. Menurut Rambe, lima tokoh dan kategori itu memang tidak diperlombakan.
"Tapi karena dedikasinya dan semangatnya untuk menjadikan usaha-usaha ini menjadi jenis-jenis bisnis berlabel halal," ujar Rambe.
Ke depan, ia turut berharap setelah Jogja Halal Fest, DI Yogyakarta mampu dipilih sebagai tuan rumah Indonesia Halal Summit. Rambe merasa, DIY sudah memiliki semua kelebihan untuk dijadikan tuan rumah.
Sebab, lanjut Rambe, DI Yogyakarta merupakan Kota Wisata, Kota Budaya, Kota Pendidikan sekaligus Kota UKM. Karenanya, menjadi penting Jogja Halal Fest berdengung kesuksesannya.
Gelaran Indonesia Halal Summit sendiri masih dibicarakan di Jakarta. Namun, Rambe menekankan, Jogja Halal Fest sudah mengusung niatan Road to Indonesia Halal Summit, yang lagi-lagi menekankan keseriusan DIY.
"Dan 70 persen sudah mengarah ke Jogja (DIY) karena lagi-lagi Jojga itu istimewa," kata Rambe.
Untuk itu, ia mengajak segenap elemen yang terlibat dalam Jogja Halal Fest, turut menyuksesan gelaran tersebut. Harapannya, selain dengungnya terdengar seantero Nusantara DIY mampu didaulat menjadi tuan rumah Indonesia Halal Summit. (Wahyu Suryana)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
