Kamis 09 Aug 2018 21:14 WIB

Tetap Dukung Prabowo, PKS Perjuangkan Hasil Ijtima Ulama

PKS mengawal rekomendasi ijtima ulama sampai detik terakhir.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Sekjen PKS Mustafa Kamal menyampaikan konferensi pers di DPP PKS, Jakarta, Kamis (9/8) malam.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Sekjen PKS Mustafa Kamal menyampaikan konferensi pers di DPP PKS, Jakarta, Kamis (9/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan bahwa partai tersebut tetap mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Sekjen PKS Mustafa Kamal mengatakan, badan kerja majelis syuro PKS telah berkomunikasi politik dengan berbagai pihak untuk mengusung akhirnya mengeluarkan keputusan tersebut. Namun, hasil ijtima ulama juga terus diperjuangkan PKS.

"PKS telah memutuskan untuk memberikan dukungan kepada capres Bapak Prabowo Subianto dan cawapres yang akan disepakati bersama mitra koalisi dalam waktu waktu yang dekat sekali," ujar Kamal di DPP PKS, Kamis (9/8) malam.

Namun nama cawapres Prabowo tetap belum diumumkan. Nama tersebut, kata dia akan diumumkan bersama dengan calon dan wakil calon presiden yang akan diumumkan. Menurut dia, PKS konsisten terus memperjuangkan aspirasi masyarakat yang ingin ada perubahan pimpinan nasional secara demokratis dan konstitusional pada pilpres 2019.

"Karena judulnya 2019gantipresiden tentu kami tidak menghadiri deklarasi yg baru saja terjadi di sore tadi menjelang malam (deklarasi Jokowi Ma'ruf)," ujar Kamal.

Kamal menambahkan, PKS juga terus mengawal hasil rekomendasi ijtima ulama sampai detik terakhir. PKS akan terus mengupayakan agar hasil ijtima ulama itu bisa diterima secara maksimal oleh koalisi yang dibangun. Apalagi, Kader PKS Salim Segaf merupakan salah satu hasil ijtima ulama.

"Kita tunggu tanggal mainnya tapi kita terus upayakan agar kader PKS Salim Segaf untuk bisa menjadi yang dipertimbangkan dan tentu itu akan jadi pembicaraan di mitra koalisi," ucap Kamal.

Sementara, meski pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tinggal hitungan jam, Prabowo Subianto belum memutuskan pendampingnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sementara pesaingnya, Joko Widodo, sudah menunjuk Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin, sebagai cawapresnya.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan, koalisi Prabowo masih menunggu keputusan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Selain PKS, Partai Gerindra juga masih menunggu sikap dari Partai Demokrat terkait kepastian koalisi dan cawapres.

Menurutnya, PKS akan menyampaikan pengumuman hasil dari sidang majelis syuro malam ini. Ia berharap malam ini koalisi Prabowo bisa mendapatkan kejelasan dan kepastian capres.

“Kalau saya lihat suasana Prabowo senyum banyak, semringah banyak gembira, itu menandakan kepastian," ujar Muzani menjelaskan di kediaman Prabowo di Jakarta, Kamis (9/8).

Muzani berharap, koalisi pengusung Prabowo Subianto tidak hanya beranggotakan tiga partai politik, tetapi empat partai. Apalagi, kata Muzani, masih ada waktu sampai Jumat (10/7) besok pagi untuk memutuskan siapa yang akan bergabung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement