Kamis 09 Aug 2018 15:46 WIB

Jokowi Daftar Sebelum Jumatan, Prabowo Bakda Shalat

Fadli belum memastikan Sandiaga bakal menjadi pendamping Prabowo.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon
Foto: RepublikaTV/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Presiden Joko Widodo sudah memastikan akan mendaftar sebagai peserta pemilihan presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (10/8) besok, pukul 09.00 WIB. Jika Jokowi mendaftar sebelum shalat Jumat, penantangnya, Prabowo Subianto, akan menyambangi KPU setelah shalat Jumat. 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memastikan kesiapan Prabowo untuk mendaftar ke KPU, besok. Rencananya, Gerindra bersama partai koalisi akan mendaftarkan Prabowo dan calon wakil presidennya setelah shalat Jumat.

"Besok ya, mudah-mudahan, setelah shalat Jumat-lah ke KPU," kata Fadli Zon kepada awak media seusai pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Kamis (9/8).

Sebelumnya, pada Kamis siang, Jokowi menyampaikan akan mendaftarkan diri ke KPU pada pukul 09.00 WIB atau sebelum shalat Jumat. Jokowi juga meminta pendukungnya untuk tidak mengerahkan massa karena Indonesia masih dalam masa berkabung terkait peristiwa bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Sekretaris Jenderal Partai Perindo (Ahmad Rofiq) mengatakan, Jokowi tidak mengerahkan massa juga untuk menghormati umat Islam yang akan menjalankan ibadah shalat Jumat. Setelah pendaftaran pun, rombongan Jokowi beserta cawapres dan pendukungnya akan melakukan shalat Jumat di Masjid Sunda Kelapa.

Sandiaga Belum Final

photo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan). (Antara)

Pada kesempatan itu, Fadli belum memastikan Sandiaga bakal menjadi pendamping Prabowo pada pilpres 2019. "Prosesnya kan belum selesai. Itu belum konklusi. Jadi, belum bisa disampaikan sebelum menjadi keputusan final sampai dengan waktunya," ujarnya. 

Hingga saat ini, Fadli menyampaikan, Prabowo masih menginginkan empat partai solid dalam koalisi. Sebab, ia mengatakan, semakin banyak dukungan partai akan semakin bagus bagi koalisi Prabowo. 

Baca Juga: Demokrat Duga Politik Transaksional Dipraktikkan Gerindra

Fadli menambahkan, Gerindra menghormati proses internal di masing-masing partai koalisi yang hingga saat ini masih berlangsung. PAN masih menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) hingga Kamis sore, sedangkan Partai Demokrat dan PKS masih melakukan konsolidasi internal.

Untuk menjaga kesolidan koalisi, Fadli mengatakan, Gerindra juga sudah menyampaikan tuduhan yang dilontarkan politikus Demokrat Andi Arief kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat pertemuan Prabowo di kediaman SBY, Kamis pagi. Andi menyatakan, Sandiaga memberikan Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS. 

Ia menambahkan, Prabowo dan SBY juga membicarakan hal substantif untuk menguatkan formasi empat partai. "Tinggal kita finalisasi. Ya, insya Allah, masih ada satu hari lagi," katanya.

Baca Juga: Bakal Cawapres Prabowo Tinggal Menyisakan AHY dan Sandiaga

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement