REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al-Jufri di Perumahan Pejaten Residence, Jakarta Selatan, Rabu (8/8). Diketahui rumah yang disambangi Prabowo adalah kediaman Salim Segaf.
Sayangnya awak media tidak bisa meliput pertemuan yang dikabarkan membahas soal pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Bahkan pewarta tidak diperkenankan masuk ke perumahan elite itu, gerbang pun tertutup rapat.
Sekitar pukul 15.15 WIB mobil yang diketahui milik Prabowo dan dampingi beberapa mobil serta voorijder itu meninggalkan perumahan tersebut. Sekalilagi, Prabowo tampak dingin, tidak ada ucapan atau komentar kepada awak media yang sudah menunggu lama. Bahkan Prabowo tidak membuka kaca mobilnya satu inci pun, tidak seperti biasanya.
Baca juga:
- PKS dan Prabowo di Ambang Pecah Kongsi, Ini Tanda-tandanya
- Presiden PKS: Prabowo Belum Jelas 'Lempar Bola' ke Mana
- PKS: Jika Prabowo tak Ikuti Rekomendasi Ulama, Koalisi Buyar
Sebelumnya, hubungan koalisi Partai Gerindra dan PKS sempat tegang. Itu setelah Presiden PKS, Sohibul Iman mengancam koalisi bakal buyar jika Prabowo tidak memilih satu dari dua nama cawapres hasil ijtima' ulama yang dilakukan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.
PKS kuku menginginkan Prabowo memilih Salim Segaf Aljufri atau setidaknya Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai pendampingnya.
"Begitu tidak dipilih hasil ijtima', konstelasi koalisi bukan mengerucut, tapi makin buyar. Nah, di situlah cawapres PKS yang sembilan tentu tetap bisa hidup," tegas Sohibul Iman.