REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Kunjungan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi ke Rusia 2-5 Agustus 2018 lalu, dimanfaatkan maksimal untuk memperkenalkan batik Pekalongan. Selain dipamerkan dalam pameran produk-produk unggulan Indonesia di Moskow, Asip juga menyerakan kain batik khas Pekalongan sebagai salah satu koleksi di Peter the Great Museum of Antthropology and Ethnography (Kunstkamera) of Russian Academy of Science, Saint Petersburg.
''Museum ini merupakan salah satu museum tertua di Rusia yang menyimpan jutaan benda-benda bersejarah dari seluruh dunia,'' jelas Asip Kholbihi, Rabu (8/8).
Asip menyebutkan, dia hadir dalam acara di Rusia sebagai salah satu narasumber dalam forum bisnis yang digelar dalam ajang Festival Indonesia-Moscow. Dalam kesempatan kunjungan itulah, dia menyempatkan diri melakukan kunjungan ke Saint Petersburg yang harus ditempuh selama 4 jam perjalanan KA dari Moskow.
Dalam kunjungan tersebut, dia dan rombongan diterima langsung oleh Direktur Musien Peter the Great Museum of Antthropology and Ethnography (Kunstkamera) of Russian Academy of Science, Andrei V. Golovnev. Dalam kesempatan itulah, dia mendonasikan Batik Pekalongan ke pihak museum untuk menjadi salah satu koleksi.
''Kita berharap, dengan adanya kain batik warna alam di museum tersebut, masyarakat Rusia dapat lebih mengenal batik sebagai salah satu produk budaya asli Indonesia dan secara khusus akan mengangkat nama Kabupaten Pekalongan sebagai penghasil dan pemasok 70 persen pasar batik nasional,'' jelasnya.
Dalam kesempatan itu Bupati menyebutkan, Andrei V Golovnev mengapresiasi donasi Batik Pekalongan untuk menjadi koleksi Museum Kunstkamera. ''Dia juga berharap akan ada kegiatan lain seperti penyelenggaraan pameran koleksi Museum Kunstkamera di Indonesia ataupun eksibisi batik-batik Indonesia khususnya Pekalongan dan benda-benda seni lainnya di Saint Petersburg,'' jelasnya.