Rabu 08 Aug 2018 14:30 WIB

Sandi Minta Grab dan Gojek tak Toleransi Kekerasan Pengemudi

Wagub Sandiaga Uno juga meminta provider menertibkan pengemudi yang naik trotoar

Rep: Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sandiaga Uno
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno meminta perusahaan penyedia aplikasi ojek online (ojol) menertibkan para pengemudinya. Ia mengatakan akan mendorong hal itu, terutama untuk dua perusahaan besar, yakni Grab dan Gojek. 

"Kita akan sampaikan bahwa layanan kepada masyarakat harus diutamakan," kata Sandiaga di Gedung Blok G, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (8/8). 

Sandiaga berpendapat, semestinya perusahaan penyedia layanan aplikasi ojol tak memberikan toleransi terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan pengemudi kepada masyarakat. Ia mengatakan akan meminta perusahaan menindak tegas pengemudi tersebut. 

Rata-rata dua orang dalam satu pekan menjadi korban kebrutalan para pengendara motor yang naik ke trotoar. Koalisi Pejalan Kaki mencatat dalam satu bulan ada tujuh laporan yang mereka terima.

Kasus terbaru terjadi pada Senin (6/8) di Jatiwaringin. Seorang pejalan kaki bernama Alim dipukuli dengan helm dan tangan oleh pengemudi ojol yang naik ke trotoar. Ia juga dimaki-maki.

Video yang diunggah ke Youtube oleh akun Koalisi Pejalan Kaki itu memperlihatkan seorang pejalan kaki yang memvideokan dan menegur semua pengendara sepeda motor yang memaksa menggunakan trotoar untuk menghindari macet. Dalam keterangan video dituliskan, kejadian terjadi di trotoar Jalan Jatiwaringin sebelum restoran Sangkuriang atau Pizza Hut dengan waktu kejadian sekitar 18.30 WIB.

photo
Ibu yang diduga pengendara daring melakukan pemukulan kepada pejalan kaki

Baca juga: Diingatkan, Ibu-Ibu Pengendara Grab Pukuli Pejalan Kaki

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement