Rabu 08 Aug 2018 09:43 WIB

Risma Minta Pengrajin Batik Celup Surabaya Lebih Inovatif

Tahun depan yang akan jadi trending fashion adalah batik celup

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Batik Sidoarjo
Batik Sidoarjo

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengumpulkan seluruh pelaku UKM Batik Tie Dye (batik celup) se-Surabaya. Dikumpulkannya para pengrajin batik celum tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan mengembangkan produk pengrajin batik celup Surabaya agar lebih inovatif dan variatif.

Risma mengungkapkan, pertemuan yang digelar merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungannya ke Liverpool Inggris. Risma mengaku dari hasil pertemuannya dengan Wakil Wali Kota Liverpool Gary Millar diketahui, pada tahun depan yang akan jadi trending fashion adalah batik celup. Maka dari itu Risma berharap agar para pengrajin batik celup Surabaya bisa lebih inovatif dan variatif dalam memproduksi kerajinannya.

"Jadi tidak hanya fokus membuat kain, namun, bisa dikembangkan dengan membuat produk lain, seperti baju, dompet dan tas," kata Risma di Surabaya, Rabu (8/8).

(Baca: Surabaya akan Dibantu Jepang Kelola Limbah Rumah Sakit)

Artinya, Risma berpesan agar para pengrajin tidak hanya memiliki ketrampilan membuat batik celup saja. Risma juga mengingatkan agara para pengrajin mampu juga meningkatkan teknik membatiknya. Selain itu, menurutnya desain juga harus ditingkatkan.

Wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu juga mengingatkan, pengrajin batik celup Surabaya harus bisa menyasar pangsa pasar kalangan menengah ke atas. Sehingga penghasilannya juga bisa lebih meningkat.

“Tahun depan, saya berharap ibu-ibu bisa masuk wilayah menengah atas. Saya tidak mau harga jualnya cuma Rp 250 ribu. Jadi artinya, ada desain khusus, kalau ada pemesanan murah ndak apa-apa dilayani, tapi juga ada harga dengan baju yang kualitas khusus,” ujar Risma.

Perempuan kelahiran Kediri itu pun menuturkan, perlunya desain yang kreatif dan pemilihan warna yang tepat juga menjadi daya tarik sendiri bagi para pembeli. Ia menyarankan kepada para pengrajin batik agar perlu memperhatikan hal tersebut, seperti warna dan desain yang lagi trend di masyarakat.

“Liat trend sekarang ini, yang ramai warna apa. Trus desain bajunya seperti apa, coba itu ikuti,” kata Risma

Sementara itu, salah satu pengrajin batik celup dari Kutisari Selatan Surabaya, Theresia Yusufiani Rahayu mengaku senang bisa bertemu langsung dengan Wali Kota Risma. Menurutnya, dari hasil pertemuan itu, banyak sekali masukan dan saran yang bermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan produk kerajinannya.

“Kami diberi beberapa masukan dan saran, agar kedepan desain produk bisa lebih bagus, supaya bisa masuk ke kalangan menegah atas,” ungkap pemilik usaha batik celup Yayu Thres ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement