Rabu 08 Aug 2018 07:45 WIB

Baznas Bantu Korban Banjir Bandang Padang Pariaman

BPBD dan Pemda masih menghitung korban terdampak untuk tentukan besaran dana bantuan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Wagub Sumbar Nasrul Abit berkunjung ke lokasi bencana banjir bandang di Padang Pariaman, Selasa (7/8).
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Wagub Sumbar Nasrul Abit berkunjung ke lokasi bencana banjir bandang di Padang Pariaman, Selasa (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menyatakan seluruh korban banjir bandang di Nagari Anduriang, Kecamatan Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman akan dibantu dengan dana dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tingkat kabupetan. Untuk besaran bantuan, Nasrul mengatakan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemda masih melakukan penghitungan korban yang terdampak.

"Semua rumah yang hanyut akan diganti Baznas kabupaten, dan mungkin akan ada bantuan Baznas dari provinsi," ujar Nasrul saat berkunjung ke lokasi bencana banjir bandang, Selasa (7/8).

Selain itu, Nasrul juga memerintahkan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Balai Wilayah Sungai Sumatra V untuk segera melakukan normalisasi dan pelurusan arah aliran sungai. Tujuannya untuk menghindari bencana banjir di kemudian hari. Langkah ini juga dilakukan untuk mengamankan sejumlah rumah warga yang hingga kini masih berdiri.

Baca: Kerugian Banjir Bandang Padang Ditaksir Rp 2,5 Miliar

Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 22 keluarga terdampak banjir bandang yang melanda Nagari Anduriang, Kecamatan Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) Selasa (7/8) dini hari. Rinciannya, lima rumah hanyut dan 17 rumah lainnya ikut terendam banjir yang bercampur lumpur. Tak hanya itu, 22 kerbau dilaporkan hanyut dan hanya enam di antaranya yang ditemukan.

Plt Camat Kayu Tanam, Muliyardi mengatakan bahwa sebagian warga yang rumahnya terimbas banjir bandang juga enggan kembali ke rumahnya. Mereka khawatir akan ada banjir bandang lagi. Apalagi cuaca mendung masih menyelimuti sebagian wilayah Sumbar hingga Selasa (7/8) sore.

"Juga ada tiga rumah yang letaknya di bibir sungai terancam hanyut. Ada juga 13 unit rumah yang sudah tidak nyaman dan kurang aman," kata Muliyardi. N Sapto Andika Candra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement