Selasa 07 Aug 2018 18:52 WIB

Kerugian Banjir Bandang Padang Ditaksir Rp 2,5 Miliar

Tidak ada korban jiwa.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ani Nursalikah
Banjir bandang di Padang Pariaman.
Foto: Sapto Andika Candra/Republika
Banjir bandang di Padang Pariaman.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Banjir bandang yang menimpa Nagari Anduriang, Kecamatan Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) pada Selasa (7/8) diperkirakan membuat kerugian materi hingga Rp 2,5 miliar. Meski belum final, data ini didapat dari hitungan kasar berupa 60 hektare sawah yang gagal panen, lima unit rumah hanyut, hingga 14 ekor kerbau milik warga yang ikut tersapu banjir.

Kapolres Padang Pariaman AKBP Rizki Nugroho menambahkan, banjir bandang juga merusak bangunan mushala dan satu unit PAUD. Dari 14 kerbau yang hanyut akibat banjir bandang, enam ekor di antaranya berhasil diselamatkan. Artinya, bila satu hektare sawah siap panen mampu menghasilkan keuntungan sekitar Rp 15 juta dan satu unit rumah dihargai Rp 100 juta-an, maka total kerugian berkisar di angka Rp 2,5 miliar.

Meski begitu, Rizki menyebutkan terus berkoordinasi dengan TNI-Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan pendataan terhadap dampak bencana. "Terpenting, alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tapi, taksiran kerugian belum bisa dipastikan. Sebab, banyak rumah, mushala hingga sekolah yang terendam banjir. Begitu juga ternak warga," kata Rizki.

Hingga Selasa (7/8) sore, tercatat sebanyak 22 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak bencana banjir bandang. Perinciannya, lima KK yang rumahnya hanyut dan 17 KK yang rumahnya ikut terendam air bercampur lumpur. Sebagian warga diungsikan di tenda darurat dan sebagian lainnya memilih mengungsi di tempat kerabat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement