Selasa 07 Aug 2018 18:01 WIB

Yogyakarta Kukuhkan Satgas Selasa Wage

Gerakan Selasa Wage telah disepakati semua komunitas di pedestrian Malioboro.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Anggota Satgas Selasa Wage.
Foto: Nico Kurnia Jati.
Anggota Satgas Selasa Wage.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gerakan Reresik yang didengungkan di kawasan Malioboro, Yogyakarta, sejak tahun lalu mendapat kekuatan baru. Tidak kurang 500 orang dar elemen-elemen paguyuban pedagang kaki lima turut mendeklarasikan dukungan mereka.

Deklarasi dilakukan paguyuban pedagang laki lima yang berada di Malioboro hingga Ahmad Yani. Mereka mendeklarasikan Satuan Tugas Selasa Wage untuk mendukung gerakan Reresik yang telah dilakukan sejak September 2017 lalu.

Pengukuhan ini dilakukan langsung Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, yang didampingi Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Pada kesempatan itu, keduanya turut mengenakan rompi hijau khas Satgas Selasa Wage.

Dalam sambutannya, Haryadi Suyuti mengatakan, Pemkot Yogyakarta sangat mengapresiasi inisiatif para PKL Malioboro. Bahkan, sampai membentuk Satgas Selasa Wage.

"Melalui pembentukan satuan tugas tersebut, kegiatan gotong royong membersihkan Malioboro yang dilakukan setiap Selasa Wage dapat dijalankan dengan lebih terarah dan teratur," kata Haryadi, Selasa (7/8).

Ia merasa, pembentukan Satgas Selasa Wage menjadi bentuk dukungan PKL-PKL terhadap gerakan Reresik yang diterapkan di Malioboro. Terlebih, gerakan itu tidak lain bertujuan menjaga kebersihan dan kenyamanan Malioboro sendiri.

Haryadi berharap, agar PKL-PKL dan pelaku usaha lain di Malioboro senantiasa menjaga komitmen yang ada. Terutama, terhadap gerakan Selasa Wage yang telah disepakati semua komunitas di pedestrian Malioboro.

"Harapannya, inisiatif menggiatkan Selasa Wage diikuti semua komunitas di Malioboro agar rutin bersih-bersih dan menjaga Malioboro, tiap libur Selasa Wage reresik hukumnya wajib," ujar Haryadi.

Ia turut meminta seluruh paguyuban di Malioboro untuk bisa menjalankan gerakan Reresik Malioboro setiap Selasa Wage tanpa perlu diarahkan. Sebab, Haryadi berpendapat, itu merupakan kewajiban bersama semua elemen Yogyakarta.

"Dilakukan bersama-sama dan semuanya memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan Malioboro yang bersih, tertib dan nyaman," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement