Selasa 07 Aug 2018 16:44 WIB

JPO 'Buntung' Bikin Pejalan Kaki Deg-degan

Pejalan kaki terpaksa menyeberang di jalan dengan senter sebagai penerang.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Ani Nursalikah
JPO 'buntung' di halte Transjakarta Polda Metro Jaya, Kamis (7/8).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
JPO 'buntung' di halte Transjakarta Polda Metro Jaya, Kamis (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah kabarnya mencuat April lalu, jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang 'buntung' di bagian tengah belum juga diperbaiki. Jembatan tersebut dibiarkan tinggal separuh bagian, diduga karena tanah di bagian penyangga jembatan ambles.

Pantauan Republika.co.id, jembatan yang berlokasi di samping kantor Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman tersebut masih dipakai pejalan kaki untuk menyeberang meskipun belum diperbaiki. Sandra, karyawan swasta yang sehari-hari melewati kawasan tersebut, masih merasa was-was ketika harus menyeberang tanpa JPO.

Terlebih lagi, ketika jam pulang kerja ia harus ekstra hati-hati karena kurangnya penerangan di jalan. "Paling pakai senter dari HP aja, kalau nggak begitu habislah kita," ujar dia kepada Republika.co.id, Kamis (7/8).

photo
JPO 'buntung' di halte Transjakarta Polda Metro Jaya, Kamis (7/8).

Kristo, salah satu warga Bekasi ini sempat kebingungan ketika hendak menyeberang jalan. Ia lantas memberanikan diri menyeberang tanpa JPO. Sesekali, ia terlihat ragu-ragu menyeberang karena ramainya lalu lintas di Jalan Sudirman.

"Iya tadi deg-degan, saya tanya ke petugas Transjakarta katanya emang lewat sini (tanpa JPO), mundur berapa kali tadi ya, kenceng mobilnya," ungkap dia setelah menyeberang.

Pantauan terhadap JPO itu, terdapat papan peringatan larangan melintas. Bagian jembatan yang terpotong pun dibatasi oleh pagar besi. Di bagian tengah jembatan, terdapat tangga untuk akses naik-turun pejalan kaki. Setelah menggunakan tangga akses tersebut, pejalan kaki harus menyeberang tanpa penjagaan dari petugas.

photo

Republika.co.id telah mencoba menghubungi Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo dan Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan, Agustio Ruhuseto, namun nomor ponsel keduanya tidak aktif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement