Selasa 07 Aug 2018 16:16 WIB

Status Mahasiswa Pengguna Joki Dicabut

Perilaku curang saat ujian masuk perguruan tinggi merugikan sejumlah pihak.

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Fernan Rahadi
UMY
Foto: Yusuf Assidiq
UMY

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memutuskan mencoret status mahasiswa baru yang terbukti memakai jasa joki saat ujian masuk pada Jumat (3/8) lalu. Langkah tersebut diambil setelah UMY berdiskusi dengan sejumlah pihak terkait. 

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengatakan, mahasiswa yang terbukti menggunakan joki diputuskan untuk digugurkan oleh UMY dalam diskusi yang dilakukan oleh tim penerimaan mahasiswa baru dan orangtua calon mahasiswa. Ia pun menilai, perilaku curang saat ujian masuk perguruan tinggi merugikan sejumlah pihak. 

Menurutnya, perilaku curang tersebut seharusnya tidak terjadi di perguruan tinggi yang menjunjung tinggi asas integritas dan kejujuran. "Ini merugikan UMY sebagai institusi pendidikan dan juga menghilangkan kesempatan calon mahasiswa lainnya. Terlebih anak yang pintar namun terhalang biaya pendidikan, karena kami memiliki banyak skema pembiayaan pendidikan untuk anak yang punya kapasitas," ujarnya dalam keterangan pers kepada Republika, Selasa (7/8).

Kepala Biro Penerimaan Mahasiswa Baru UMY, Siti Dyah Handayani mengatakan, keputusan pencoretan status mahasiswa baru pengguna joki di UMY diambil usai pihaknya menggelar evaluasi bersama. Termasuk berdiskusi dengan orangtua wali mahasiswa yang berbuat curang. 

"Orang tua calon mahasiswa menyampaikan kalau mereka memang dijanjikan oleh joki, bahwa anaknya akan lulus. Setelah pertemuan kami (dengan wali) rampung, orangtua calon mahasiswa setuju untuk membatalkan status diterima di UMY," jelasnya.

Agar kasus serupa tak terulang, lanjut Dyah, UMY akan berupaya meningkatkan kualitas ujian masuk. Salah satunya dengan menggunakan finger print sejak awal pendaftaran, tes ujian masuk, sampai ketika mereka dinyatakan diterima sebagai mahasiswa UMY. 

"Ketika mereka resmi menjadi mahasiswa, mereka harus menggunakan finger print yang dulu digunakan pada pendaftaran untuk melaksanakan berbagai kegiatan di kampus seperti absen kelas, pembayaran KRS dan lainnya," ujarnya.

Sebelumnya, seorang joki ujian masuk gelombang keempat tahap kedua di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tertangkap. Joki tersebut tertangkap basah menggantikan salah satu peserta ujian. 

"Joki ini ketahuan memalsukan identitas. Ketika (ujian) dia mengisi atas nama inisial ALW," kata Dyah  Jumat (3/8) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement