Selasa 07 Aug 2018 11:04 WIB

PKS: Komunikasi Politik Koalisi Prabowo Capai 90 Persen

Selama Prabowo belum menentukan cawapres, PKS ingin kadernya yang dipilih.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Perbandingan hasil survei capres Prabowo vs Jokowi.
Foto: republika
Perbandingan hasil survei capres Prabowo vs Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyudin menyatakan, komunikasi politik empat partai koalisi kubu Prabowo sudah 90 persen. Selanjutnya, tinggal menunggu keputusan akhir Prabowo untuk memiliki nama calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Secara umum proses koalisi sudah mengerucut. Artinya empat partai, yakni PKS, Gerindra, Demokrat, dan PAN sepakat bekerja sama di Pilpres 2019,” kata Suhud kepada Republika.co.id, Selasa (7/8).

Suhud mengatakan, selama Prabowo belum memutuskan siapa cawapres yang dipilih, pihak dia akan tetap meminta Prabowo mempertimbangkan sembilan kader PKS. Hal itu mengingat kerja sama yang telah dilakukan selama ini antara PKS dan Gerindra. Di sisi lain, PKS meminta Prabowo memprioritaskan rekomendasi ijtima ulama hasil pertemuan Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama.

Baca juga: Prabowo: Tolong Kasih Kesempatan Saya untuk Musyawarah

Ijtima ulama memunculkan dua nama cawapres bagi Prabowo, yakni Salim Segaf Al Jufri yang menjabat sebagai ketua Dewan Majelis Syura PKS dan Ustaz Abdul Somad. Salim Segaf juga termasuk dalam sembilan nama kader yang diusung. “PKS tetap memperjuangkan aspirasi umat dan ulama dalam menentukan keputusan akhir capres-cawapres,” ujar dia.

Sejumlah pihak, termasuk kalangan pengamat, menilai peluang kader PKS menjadi cawapres Prabowo kecil. Hal itu karena elektabilitas yang rendah dan masuknya Partai Demokrat yang memiliki Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke koalisi Prabowo. Namun, kata Suhud, masih terdapat banyak kemungkinan yang akan terjadi hingga menjelang pendaftaran capres-cawapres.

Suhud belum dapat memastikan kapan koalisi Prabowo akan menyambangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendaftar. Sebab, situasi saat ini cukup dinamis dan pihak dia masih mencermati sejumlah hal yang kemungkinan berkembang di masa-masa akhir pendaftaran.

Baca juga: Ahli Bahasa UI: Pernyataan Jokowi Bukan Kiasan

Diketahui bersama, KPU membuka masa pendaftaran pasangan capres-cawapres sejak 4 Agustus hingga 10 Agustus. Masih terdapat empat hari untuk menentukan cawapres dan melakukan pendaftaran. Suhud mengatakan, jikalau cawapres yang dipilih Prabowo bukan salah satu dari sembilan kader PKS yang diusung, hal itu akan kembali dibahas dalam majelis syura.

Sebelumnya pada Senin (6/8), GNPF Ulama menyambangi kediaman Prabowo di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta. Prabowo mengatakan, perlu mendengar berbagai kalangan, termasuk dari GNPF Ulama. Hal itu sebagai sikap menghargai rekomendasi ijtima ulama.

Prabowo meminta kepada semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada dirinya untuk bermusyawarah sesuai mekanisme politik di Indonesia. "Saya sampaikan ke kawan-kawan tolonglah kasih kesempatan ke saya untuk musyawarah dan mekanisme politik di Indonesia berjalan. Ini masalahnya kita menghargai semua masukan dari mana-mana," kata dia.

photo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bergandengan tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri (kanan) seusai melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement