Selasa 07 Aug 2018 09:32 WIB

Ngurah Rai Akomodasi Penerbangan Ekstra untuk Pengungsi

Pihak bandara mengupayakan tidak terjadi penumpukan penumpang di area bandara.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
 Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali normal setelah sempat terdampak gempa di Lombok, NTB, Ahad (5/8)
Foto: Isitmewa
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali normal setelah sempat terdampak gempa di Lombok, NTB, Ahad (5/8)

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Ribuan pengungsi dari Gili Trawangan sampai di Pelabuhan Benoa, Bali lewat jalur laut sejak pukul 01.20 WITA dini hari, Selasa (7/8). Sebagian besar mereka adalah warga, wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik yang akan melanjutkan perjalanan ke kota atau negara masing-masing melalui Pulau Dewata.

Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tak ketinggalan mengantisipasi kemungkinan penumpang yang akan menggunakan jalur udara untuk evakuasi. Communication & Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim mengatakan setidaknya dua maskapai menambah penerbangan (extra flight) rute Denpasar - Lombok - Denpasar.

"Extra flight sementara masih rute Denpasar - Lombok - Denpasar oleh Lion Air dan Garuda Indonesia. Untuk internasional, kami masih cek," kata Arie dikonfirmasi Republika, Selasa (7/8).

Pihak bandara, sebut Arie memastikan seat capacity harian penerbangan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bisa tertampung. Mereka juga mengupayakan tidak terjadi penumpukan penumpang di area bandara.

"Kami berkoordinasi penuh dengan maskapai," kata Arie.

Pada 6 Agustus 2018, Lion Air menambah penerbangan rute Denpasar - Lombok dengan nomor penerbangan JT-3658 dan Lombok - Denpasar dengan nomor penerbangan JT-3659. Garuda Indonesia menambah penerbangan GA-7052 rute Denpasar - Lombok dan GA-7053 rute Lombok - Denpasar.

Hari ini, 7 Agustus 2018, Lion Air menambah extra flight dengan empat pesawat, yaitu JT-3805, JT-3955, JT-3658, dan ferry flight (pesawat tanpa penumpang) untuk terbang ke Lombok. Garuda Indonesia menambah penerbangan GA-4506 dan GA-4507 menuju Lombok pada hari sama.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Dwi Yanto mengatakan setidaknya 86 penumpang menumpang KM Binaia milik Pelni, dan 541 penumpang diangkut menggunakan kapal swasta, Bounty Cruise milik seorang pengusaha lokal di Bali. Armada kapal negara milik KSOP Lembar, seperti kapal cepat Patagonia, kapal Eka Jaya, kapal patroli juga dikerahkan mengangkut pengungsi, disusul kapal Distrik Navigasi Benoa.

"Patagonia mengangkut sekitar 500 penumpang, sementara kapal Distrik Navigasi Benoa sekitar 250 penumpang," kata Dwi Yanto.

Gempa 7,0 skala richter yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (5/8) malam menyebabkan kerusakan di sejumlah wilayah. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sementara mencatat 98 orang meninggal dunia, 236 orang luka-luka, ribuan rumah rusak, dan ribuan jiwa mengungsi. Jumlah korban dan kerusakan diperkirakan masih terus bertambah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement